Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

19

moeloet orang bodoh dan rendah, sering kita dengar disemboerkan orang jang memandang dirinja berbangsa tinggi.

Noer, amatlah soesahnja didoenia ini. Makan gadjih sama orang, boekan mengerdjakan pekerdjaan jang kita terima dari dia sahadja. Wang (gadji), jang kita terima itoe boeat belandja kita, boekan sekadar harga tenaga kita jang kita pakai. Adalah lagi jang lain kewadjiban orang jang makan gadji itoe. Ia moesti pandai mengambil hati toeannja. Mengambil hati boekan dengan mengerdjakan pekerdjaannja. Ini mémang, karena gadji itoelah bajaran pekerdjaan itoe. Jang saja maoe katakan ja'ni mengambil hati — lebih terang mengambil moeka — dengan memoedji-moedji, mengangkat-ngagkat toeannja. Banjak orang selamat makan gadjji, karena pandai ia mengambil moeka, dan sedikitlah orang jang disoekai toeannja, orang jang melakoekan kewadjibannja, dengan tiada mendjilat-djilat orang jang mendjadi kepalanja itoe. Tiada koerang orang jang makan gadji itoe jang mendjadi korban keloeroesannja. Orang jang bersifat soeka memoedji-moedji orang, adalah dia itoe sebenarnja orang pembohong besar.

Noer, kalau koepikirkan hal ini, saja poetoes asa. Ja, manoesia jang lebih tinggi dari machloek