Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/199

Halaman ini tervalidasi

199

dapat meninggalkan kehidoepan jang tjoekoep bagimoe, sekalipoen ia kembali kenegerinja.

„Rélakah Soer menoeroet nasihatkoe itoe?”

„Pertjajalah mak, semoeanja itoe akan koelakoekan.”

Kalau demikian, senanglah hatikoe bertjerai denga engkau Inilah pengharapankoe jang penghabisan pengharapan seorang iboe soepaja anaknja selamat sedjahtera sesoedah ia berhenti dalam koeboer. Moga moga Toehan Allah soebhanah Wata 'ala mengeoeatkan hatimoe akan memikoel sekaliannja itoe.

Dengan perkataan itoe iboekoe memeloek dan mentjioem sahaja.”

,Izinkanlah saja mati, soepaja perdjalanankoe moedah dan lapang." kata iboekoe.

Saja tiada menjahoet. Dadakoe sesak dan kerongkongankoe sebagai disepit dengan besi.

Soer, izinkanlah, tanjanja poela, sambil air matanja jang bertjoetjoeran itoe membasahi pipikoe.

Dengan tangiskoe saja menjahoet serta soearakoe poetoes-poetoes:

,,Mak, saja berserah kepada Allah, maka barang segala takdirnja itoe, sahaja akan menerima dia."

,,Sjoekoer, sjoekoer, engkau tiada mengoepat perboeatan Toehan. Ani djanganlah terlampau berdoekatjita. Meskipoen bagaimana besar sengsara kehidoepanmoe sepeninggalkoe, tinggallah