Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/200

Halaman ini tervalidasi

200

anakkoe tetap pada djalan jang boenda soedah toendjoek dan djalani. Kehidoepan kita diatas boemi itoe sebentar adanja dan pertjeraian kita itoe boekan oentoek selama-lamanja. Diseberang laoet jang kita lajari ini, kita berdjoempa dengan hati jang girang serta beroléh bahagia selama-lamanja.

Ingatlah itoe siang dan malam.”


Hoedjan jang lebat itoe soedah berhenti. Angin jang koeat itoe telah tedoeh. Kaboet dan awan jang menoetoepi dataran dan léréng-léréng goenoeng telah hilang. Tjahaja matahari memantjar dengan terangnja dari antar-antara awan jang menoetoepi langit itoe.

Iboekoe memberi tanda soepaja saja membiarkan dia sendiri dikamar itoe. Ia meletakkan badannja jang penat itoe dan saja poen masoek keroemah dengan hati jang sedih dan rajoe.


Malam soedah djaoeh. Djalan dan lorong-lorong poen soedah sepi. Djam besar, jang ada pada menara tinggi gerédja besar itoe berboenji sebelas kali. Soearanja jang hébat itoe kedengaran kemana-mana.

Soedah poekoel sebelas. Baiklah dahoeloe kita tidoer, bésok malam saja teroeskan tjeriterakoe itoe. Akan tetapi haroeslah Ani memperhatikan dia.