Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/205

Halaman ini tervalidasi

205

Malam soedah gelap. Anak itoe berdjalan dihadapan saja. Tjahaja boelan dan bintang itoelah jang menoendjoekkan djalan bagai kami. Penerangi malam jang berjoeta- joeta itoe menghiasi tirai malam itoe dengan indahnja. Akan tetapi bagai saja telah hilang keindahan 'alam itoe. Hanjalah hidoepkoe jang penoeh dengan kemasgoelan itoe jang memenoehi hatikoe. Kalau tiada sebab takoetkoe akan kemoerkaan Toehan, saja soedah mengambil djalan jang lain, jang menoedjoe kengarai jang tjoeram dan dalam itoe, akan memboeangkan badankoe jang sial sengsara itoe. Saja poelang ke- Betawi mendapatkan toeankoe. la sendirilah jang tinggal, jang mengenal saja, jang mengenal hatikoe dan penanggoengankoe. Melihat halkoe itoe adalah ia menaroeh kasihan djoega kepada saja. Akan tetapi kasih sajangnja itoe tiada lebih dari pada hiba kasihan orang jang laloe didjalan kepada orang pemintak-mintak. Orang jang laloe itoe meraba kantongnja seraja memberi orang miskin itoe barang sedikit. Apa jang koetjintakan apa jang koeingini, tiadalah diberikan toeankoe itoe, karena boekan ia boeat saja, hanjalah karena saja bergoena oentoek dia.

Apabila saja tinggal seorang diri diroemah, kalau saja melihat seorang perempoean jang menggéndong anaknja, bagaimana poen miskinnja, adalah selamanja saja berkata dalam dirikoe sen-