Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/206

Halaman ini tervalidasi

206

diri, bahwa orang itoe lebih beroentoeng lagi dari saja. Karena, karena miskipoen saja tinggal diroemah jang bagoes dan berpakaian jang bagoes dan tjoekoep, saja merasa hidoepkoe kosong dan soenji, karena seorang poen tiada saja beroléh anak. Anak itoelah soeatoe benda menghiboerkan hati perempoean. Meskipoen siiboe merasa banjak sakit dan kesoesahan oléh karena anaknja, akan tetapi semoeanja itoe beloem setimbang dengan kegirangan jang dibawa anak itoe pada hidoepnja. Tiadalah tjinta pada manoesia jang melebihi tjinta si iboe kepada anaknja. Tiadalah soekatjita jang melebihi soekatjita si iboe melihat anaknja jang baroe dilahirkannja, meskipoen sakit jang ditanggoengnja oléh karenanja tiada dapat dikira-kira.

„Apakah sebabnja Soerdjima tiada beroléh anak”, tanja si Ani, „adalah empok selaloe digoda penjakit.”

Boekanlah saja jang salah, atau badankoe jang koerang menerima. Sebabnja hanja ini sahadja. Toean jang memelihara saja itoe tiada soeka saja beroléh anak. Soedah tentoe saja, tiada dapat melawan kesoekaannja, karena ialah, jang koeasa akan saja. Kalau koepikir, amatlah berbéda kehidoepan kami. Saja terikat, soeatoe poen tiada kebébasankoe, dirikoe poen tidak, adalah saja sebagai boedak djoealan pada zaman dahoeloe kala.