Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/237

Halaman ini tervalidasi

237

„Limonade sahadja."

„Ehm, pada zaman sekarang ini banjak benar roepa- roepa perserikatan" kata Hok Gwan. Ia tersenjoem seraja memandang sahabatnja itoe.

„Benar, tetapi apa sebabnja timboel perserikatan itoe? Adakah engkau memikirkan sebabnja itoe?"

Beloem pernah koepikir benar- benar. Tetapi mentjahari sebabnja itoe tiada soekar. Orang sekarang banjak jang pandai. Meréka itoe jang pandai itoe hendak menoendjoekkan kelebihan kepandaiannja kepada orang banjak. Maka ia poen mengatakan ini tiada patoet, itoe amat boeroek. 'Adat haroes ditoekar, lembaga patoet diperbaiki. Hidoep haroes begini, ini djangan dimakan, itoe haroes dipantangkan. Begitoe djoega dengan tjara pemerintaran negeri. Atoeran jang diatoerkan pemerintah tiada pantas. Adalah dia menindis atau menjoesahkan kehidoepan dan kemadjoean orang banjak. Setiap-tiap bangsa haroes diperintah bangsa itoe sendiri. Djanganlah diletakkan orang banjak itoe oendang- oendang jang tiada disoekainja.

Demikianlah orang jang pandai-pandai itoe mengembangkan boeah pikirannja. Orang banjak jang selaloe ingin mendengar pengadjaran jang baharoe, bersorak serta berkata: „Benar, benar. Itoelah jang sebenar- benarnja. Ini haroes diboe-