Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/253

Halaman ini tervalidasi

253

atan jang meroegikan orang — arti kata roegi disini ada loeas — salah, meskipoen jang mengerdjakan beroléh oentoeng. Demikian djoega halnja perboeatan jang baik. Adalah dia sebaliknja.”

Hok Gwan merasa ia tá kan menang dalam persoealan itoe. Sahabatnja itoe poen soedah habis kesabarannja, karena ia merasa bahasa Hok Gwan koerang menerima keterangannja itoe. Oléh karena itoe meréka itoe poen memperhentikan persoealan itoe.

Lama kedoea orang bersahabat itoe diam. Masing-masing memikirkan kesoesahannja. Dari pada pertjakapan itoe kedoea-doeanja poen merasai djoega, bahwa meréka itoe manoesia jang berlain tabi'at dan pikiran. Sebagai orang djaoeh, jang seorang tiada merasa pada jang seorang, sebaliknja sebagai membentjii lagi, meréka itoe doedoek berhadap-hadapan dengan mata jang tiada berpandang-pandangan.

Sementara itoe matahari soedah toeroen. Malam soedah moelai. Angin jang menghemboes itoe poen soedah berhenti, sebagai orang moesjafir jang lelah pada perdjalannannja dipadang pasir jang lébar itoe. Soeara boeroeng hantoe itoe sahadjalah jang menghiboerkan malam itoe. Akan tetapi tiadalah terhiboer hati orang jang mendengarnja; sebaliknja malam jang lengang itoe bertambah soenji lagi dan tiada mnghiboerkan kedoea orang itoe.