Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/257

Halaman ini tervalidasi

257

mempoenjai oeang sedikit. Makanan dan minoeman jang meroesakkan badannja selaloe didjaoehkannja, oempama tjandoe dan arak, jang amat digemari bangsanja itoe. Waroengnja itoe madjoe dan barangnja laris lakoenja. Kalau ia membeli barang dengan oetang, selaloe ia dipertjajai toké-toké jang lain karena meréka itoe soedah mengetahoei adat serta pikiran orang jang toeloes dan radjin itoe. Kepertjajaan toké-toké besar itoelah jang memadjoekan perbeniagaannja itoe. Ia dapat membeli barang lebih dari pada modalnja, karena ia dapat beroetang. Faédahnja, ia dapat mendjoeal banjak dan beroléh oentoeng, sedang harga barang itoe beloem dibajarnja. Lambat laoen terpaksalah ia menjéwa roemah jang lebih besar. Waroengnja itoe soedah mendjadi toko.

Dengan seorang anak gadis bangsanja pelahiran disini, ia kawin. Anak gadis itoe anak seorang saudagar djoega. Pada perempoean itoe ada djoega darah orang dagang. Ia mendjadi pertolongan besar bagi soeaminja; tiada dalam roemah tangga sahadja. Dalam oeroesan perniagaan poen begitoe djoega.

Dari perkawinan meréka itoe lahir tiga orang anak. Jang doea jang paling toea meninggal doenia, Tek Lie sahadjalah jang tinggal.

Setelah ber'oemoer lima poeloeh tahoen, ia poen merasa kekoeatannja soedah djaoeh toeroen. Ia