Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/267

Halaman ini tervalidasi

267

bahkan pikirankoe itoe. Tjinta, jang sebenarnja, sekali sahadjalah toemboeh pada hati perempoean. Apa bila ia memberikan hatinja kepada seorang, meskipoen bagaimana tiadalah dapat ia lagi menjintai orang lain dibelakang hari. Lie, hatikoe jang bersih itoe soedah koeberi padamoe. Dan ketahoeilah, tjintakoe itoelah jang lebih berharga padakoe didoenia ini, lebih dari badankoe, lebih dari njawakoe. Apabila tjintakoe itoe tá djadi......... ja soeatoe poén tá ada jang memegang saja di sini. Tetapi Lie djangan salah mengerti. Kalau penanggoengan kita itoe terlaloe berat padamoe, Lie bébas menarik diri.”

Ték Lie ma'loem akan maksoed perkataan anak dara itoe. Ia merasa bahwa perkataan ketjintaannja itoe keloear dari pada hati jang ichlas. Tinggi boedinja, kemoeliaan hatinja semoeanja itoe dirasainja benar-benar.

„Saja menarik diri? Penanggoengan itoe berat padakoe? Katanja beroelang- oelang. Seolah-olah ia tiada mengerti ma'na perkataan itoe.

Ia memandang kelangit. Boelan toedjoe hari mengeloearkan tjahajanja jang moeram dari balik awan jang hitam, jang menoetoep langit itoe pada sebelah barat.

Kemoedian ia berkata dengan soeara jang gemetar:

„Adinda Noni, engkaulah djiwakoe. Saja ber-