Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/274

Halaman ini tervalidasi

274

serah diri sahadja. Sedapat-dapatnja ia akan beroesaha mendjaoehkan bentjana jang akan datang. Bila anak toeannja itoe bertanja kepada dia, ia menjahoet dengan hormatnja, tetapi dengan ringkas, soenggoehpoen ia tiada soeka bersoea dengan anak moeda itoe. Bila meréka bersoea diroemah atau didjalan, ia tiada berani menjingkirkan anak moeda itoe. Takoet ia kalau-kalau Jan Sin marah dan menaroeh dendam. Marah dan dendam adalah mengoeatkan orang berboeat kedjahatan. Sebaliknja perboeatan jang baik selaloe menjegankan orang itoe menjampaikan maksoednja jang tiada senonoh.

Tetapi meskipoen ia beroesaha jang demikian itoe ia merasa djoega bahwa Jan Sin mentjahari roepa-roepa djalan soepaja ia dapat berkata-kata dengan si Ani.

Anak dara itoe hendak membitjarakan hal ini dengan sahabatnja Soerdjima. Sekarang ia beloem berani. Takoet ia kalau-kalau tjeritera jang koerang énak itoe menjoesahkan hati Soerdjima, karena penjakitnja adalah bertambah berat. Pada moeka si sakit tiada berapa perobahan. Tetapi barang siapa mendengar ia batoek, lebih-lebih tengah malam, tentoe mengerti berat penjakit jang makan didalam itoe. Itoelah sebabnja maka anak gadis itoe beloem mentjeriterakan hal itoe kepada sahabatnja. Tetapi ia merasa, bahasa ia moesti