Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/285

Halaman ini tervalidasi

285

ia dilarang Soerdjima menangisi dia. tiadalah faedahnja menangis itoe. Tenang dan sabar haroes tiap tiap orang memikoel beban jang diporelahnja. Kalau dapat dengan hati jang girang lagi.

Wahai adinda Noer. Noersia jang tertjinta. Apatah gerangan jang memaboekkan pikiranloe ini. Sabarlah sedikit. Saja menjimpang dari tjeritera jang koetjeriterakan tahadi.

Sebabnja?

Adinda Noer, djanganlah adinda bertanja lagi. Atau beloemkah engkau mengnal sifat dan tabiatkoe. Kalau engkau mendjawab: beloem, apakah saja katakan kepada adinda. Saja sendiri poen tiada mengeal dirikoe benar-benar. Sifat dan tabiatkoe poen beloem akoe mengerti akan dia.

Apakah gerangan jang memaboekkan hatikoe ini?

Tiada koeketahoei. Dimanakah koetjari asal dan sebabnja?

Saja bingoeng, soenggoeh saja bingoeng Noer. Apalah gerangan jang menjoesahkan hatikoe. Perboeatankoe jang salah tahadi? Semalam? kemarin? Seboelan liwat? Tahoen dahoeloe? Dosa koe jang soedah bertahoen-tahoen? Dosa orang toekoe? Nenekkoe? Ja saj soenggoeh tiada mengerti.

Tahadi -kira kira doea djam jang liwat- saja