Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/292

Halaman ini tervalidasi

292

Poekoel lima petang keloearlah majat itoe meninggalkan roemah bamboe jang dikampoeng Boengoer itoe mendapatkan koeboeran tempat ia berhenti. Majat itoe diiringi enam orang jang memikoel dan ketoedjoenja ialah si Ani.

Kekoeboeran kelas tiga kesitoelah meréka itoe perginja. Harga tanah disitoe tiada dibajar. Oeang pembajar harga koeboeran jang lebih baik, oempama kelas doea, tiada lagi.

Perlahan-lahan majat itoe diletakkan koeli itoe kedalam liang lahat itoe, sambil air mengalir dari dinding koeboeran itoe. Tanah itoe rendah dan berpajau-pajau. Ma'loemlah koeboeran orang dagang. Kemoedian lobang itoe ditoetoep meréka itoe dengan hati-hati. Meskipoen mereka itoe orang si pekerdja biasa, adalah djoega ditoendjoekkan meréka itoe hormat meréka itoe akan majat perempoean itoe.

Tiada lebai, tiada hadji, seorang poen tiada jang mendo'a diatas koeboeran Soerdjima, perempoean jang mempoenjai kehidoepan jang berdjasa diatas boemi itoe.

Karena. . . . . . oeang tiada lagi, ketinggalan akan sedekah bagi meréka itoe.

Kebiasaan dipekoeboeran itoe, apabila orang jang membatja do'a itoe berdiri, meréka itoe beroléh oeang sedekah.

Si Ani tiada mempoenjai oeang lagi. Ja, dari