Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/32

Halaman ini tervalidasi

32

pah itoe. Tetapi dalam hal ini, anak jang malang itoelah jang haroes lebih dahoeloe saja hiboerkan, soepaja air matanja ioe berhenti dan dadanja bernapas sebagai biasa.

Si Ani makan gadji diroemah toean itoe. Menoeroet perdjandjian waktoe dia maoe bekerdja, pekerdjaannja memelihara serta mendjaga anak toean itoe dan membersihkan roemah dan pekarangan. Njonja itoe memandang pekerdjaan ini terlaloe ringan, karena itoe ia selaloe menambah pekerdjaan anak itoe asal sempat. Orang jang seroepa itoe tà perloe berhenti, karena dia digadji akan bekerdja boekan akan diam. Lagi poen semangkin banjak pekerdjaan si Ani, semangkin banjak oentoengnja menggadji anak itoe. Ia berpikir, boekan membeli barang sahadja orang jang beroentoeng, menggadji orang poen haroeslah kita beroentoeng, Membeli barang-barang artinja kita peroléh barang itoe sebagai toekaran wang jang kita berikan. Semangkin banjak barang toekaran wang kita itoe, akan tetapi oeang itoe sebegitoe djoega banjaknja - makin beroentoeng si pembeli. Demikian djoegalah menggadji orang. Gadji wang jang kita beri itoe, adalah dia itoe toekaran pekerdjaan jang dikerdjakan orang jang digadji itoe. Semangkin banjak pekerdjaan jang dilakoekan orang jang digadji itoe sedang gadji sebe-