Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

36

Perkataan jang doea patah, ,,perempoean........", jang keloear dari moeloet njonja itoe lebih hebat lakoenja dari pada anak panah jang ditjeloep kedalam ratjoen jang bisa. Apabila ia sekedar dimarahi sahadja, soedah tentoe ta kan sampai demikian penanggoengannja. Akan tetapi perkataan jang doea patah itoe, jang diterimanja dari pada sebangsanja perempoean, itoelah jang menghantjoerkan hatinja. Bagaimana poen rendahnja manoesia itoe, tentoe ia merasa harga dirinja. Dalam sesoetoe hal atau pekerdjaan, tiadalah loepa ia akan harga dirinja itoe, dan selamanja ia beroesaha, baik dalam kemiskinan, soepaja kehormatannja djangan roesak. Disinilah kita lihat perbedaan manoesia itoe dari pada hewan. Maka perasaan jang demikian itoe adalah lebih haloes pada antero perempoean. Meskipoen didoenia ini orang memandang harga perempoean itoe koerang dari pada laki-laki, akan tetapi jang sebenarnja adalah perempoean itoe lebih menghargakan dirinja dari pada laki-laki, dan perasaannja poen djaoeh lebih haloes dan tadjam. Disini kita lihat poela doea perbandingan jang njata. Pihak laki-laki marahnja boekan boeatan, kadang-kadang maoe ia mengorbankan djiwanja, apabila ia dihinakan orang sehingga kehormatannja roesak. Lebih baik njawanja hilang dari pala kehormatannja.