Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/74

Halaman ini tervalidasi

74

hari jang kemoedian itoe, itoelah kehidoepan jang semata-mata: penoeh dengan penghiboeran, air mata dan hati jang remoek ta'kan kita peroleh lagi didoenia jang kekal itoe. Boekanlah boeatan besar hatikoe mendengar perkataan jng seroepa itoe. Air matakoe berlinang-linang dari soedoet matakoe, oleh karena girang hatikoe memikirkan hidoep- jang kedoea itoe, dan apabila ada soeatoe hal jang menjoesahkan hatikoe, maka saja poen mengingat doenia jang permai itoe. Hatikoe jang rawan itoe adalah terhiboer dan kekoeatankoe poen makin bertambah memikoel nasibkoe. Dari sehari kesahari saja menoenggoe adjalkoe dan tiadalah saja takoet akan dia. Saja ma'loem dan pertjaja, bahwa kematian itoelah jang menjeberangkan saja kenegeri jang koekenang-kenang itoe. Apabila ada orang meninggal dikampoengkoe, saja bertanja dalam dirikoe sendiri. ,,Apabila saja dapat géléran.” Sering saja heran melihat kaoem keloearga orang jang mati itoe menangisi majat jang dingin itoe. ,,Adalah mati itoe soaetoe malang jang sebesar-besarnja”, tanjakoe dalam hatikoe, ,,Kalau tiada demikian, mengapakah orang itoe meratap?” Apabila saja melihat moeka orang mati itoe, senang dan tenang roepanja, maka hilanglah was-was hatikoe. Kepertjajaankoe tetap djoega, bahwa orang jang meninggal itoe beroléh kesenangan jang sebenar-benarnja dinegeri jang kekal iteo.