Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/79

Halaman ini tervalidasi

79

ka itoe dan anaknja jang sebidji itoelah jang lebih meremoekkan kalboenja."

Benarlah soenggoeh, ja adinda, banjak lagi saudara kita jang melarat didoenia ini. Keloeh meréka itoelah jang haroes lebih dahoeloe didengar dan diperhatikan.

Doeka nistapa jang menimpa
Hati kita jang sengsara
Keloeh kesah beroelang-oelang
Menghimpit diri selaloe malang
Akan tetapi soenggoehpoen demikian
Beloemlah dia seiitik air dilaoetan
Kalau dipikir dibandingkan
Dengan orang lain empoenja kamelaratan.


Ja adinda Noer, sekarang ma'loemlah saja apa artinja doekatjita itoe. Seloeroeh pendjoeroe doenia ini dikoendjoengi doekatjita. Tiadalah soeatoe benoea atau negeri jang tiada ditempati sengsara. Astana radja, roemah orang kaja, pondok teratak si miskin semoeanja mengenal doekatjita. Hatikoe jang lemah ini poen kerap kalilah mengeloeh memikoel sengsara.

...O, sengsara, tiadalah engkau jang menakoetkan saja, tiadalah moekamoe jang mendahsjatkan hatikoe! Kelemahan hatikoelah jang memberatkan penanggoengankoe itoe. Boekanlah doeka nista koeminta soepaja didjalankan Tochan; dan boekanlah soeka dan ria jang diingini hatikoe. Kekoe-