Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/93

Halaman ini tervalidasi

93

nja ia mendengar orang-orang jang. soedah bangoen itoe, tentoe ia soedah mentjahari tempat jang aman bagai dia, djaoeh dari hadapan orang jang tak dikenalnja itoe. Seorang perempoean berdiri dekat bale-bale tempat si Ani tidoer, Ia menggojang-gojangkan kepalanja melihat anak itoe tidoer. Dengan bengisnja ia menggontjang-gontjangkan kepala anak jang tidoer itoe. Si Ani terkedjoet seraja melompat. Ia memandang moeka orang itoe dengan herannja. Sepatah doea patah ia mengoetjap perkataan dengan ragoenja. Akan tetapi perempoean jang didepannja itoe tak mengatjoehkan dia. Perempoean itoe mengoesir dia sebagai andjing jang masoek dipekarangan orang. Dibelakang roemah itoe. dibalik seboeah tong besar jang soedah toea, disitoelah ia doedoek mendjaoehkan dirinja dari pada orang jang berlakoe 'adjaib-'adjaib itoe. Disanalah ia doedoek menantikan sahabatnia itoe poelang dengan hati jang sabar.

Dalam pada itoe matahari poen soedahlah hilang menjemboenjikan moekanja. Akan tetapi Sahabatnja itoe beloem kembali djoega.

Dalam roemah itoe makin lama makin ramai Kadang-kadang ia mendengar soeara orang jang bertengkar serta orang jang siboek memakai dan menghiasi dirinja. Soeara saroeng dan kain pan-