kian kesehatan selandjutnja akan terpelihara dengan baik”.
Beberapa saat lamanja mereka diam. Dengan sedikit tersenjum Lynch memandang rekannja tenang².
„Dan Robby! Sudahkah kau pikirkan tentang Georgia!?”
„Aku? Mengapa aku jang ditanja?”
„Karena. . . . . . . . . kupikir, ja. . . . . . . . . antara kau dan gadis itu sudah ada sematjam perasaan. . . . . . . . .”
tapi masih kanak² dan tentu sadja terlebih dulu harus memerlukan pendidikan jang lajak. Kau ingat, tigabelas tahun dia terasing dari kaumnja dan dari manusia² beradab selain ajahnja itu. Entah kalau nanti. . . . . . . . .”, djawabnja sambil senjum.
„Sajang sekali memang, Robby. Karena sematjam petualangan jang telah kita alami itu, sudahlah sewadjarnja kalau diachiri. . . . . . . . .”.
Tamat
150