Halaman:Upacara tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan daerah Sulawesi Utara.pdf/6

Halaman ini telah diuji baca

Masalah

Meskipun kita telah lama merdeka, bahkan Sumpah Pemuda yang dicanangkan pada tahun 1928 yang bertujuan mencapai terwujudnya satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, namun dalam kenyataannya kebudayaan Nasional belum terbentuk secara terpadu. Masing-masing warga masyarakat masih kuat terikat pada adat, kebiasaan atau tradisi yang berlaku dalam lingkungan etnisnya. Sifat majemuk dari masyarakat kita dan latar belakang kultural yang beraneka ragam merupakan hambatan bagi usaha pembiusan kebudayaan Nasional.

Di lain pihak kebudayaan daerah yang mengandung nilai-nilai luhur dan gagasan vital wajib dipertahankan. Timbulah masalah untuk memilih cara yang tepat guna melestarikan nilai-nilai lama yang positif dan mengh'ilangkan unsur-unsur yang lama yang tidak relevan lagi dalam kehidupan masa kini, sedangkan yang bisa menunjang terwujudnya kebudayaan Nasional serta bisa diterima oleh setiap warga Indonesia perlu dikembangkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi modern yang sangat pesat sekarang ini memungkinkan hubungan antar manusia menjadi sangat mudah. Tidak ada daratan yang dihuni oleh manusia di muka bumi yang tidak terjangkau oleh alat dan sarana komunikasi modern, sehingga yang semula satu sama lain terpisah oleh lautan, hutan dan gunung-gunung kini bisa saling berhubungan.

Hubungan antara bangsa yang semakin erat itu membawa akibat terjadinya kontak kebudayaan dan berlangsung pula proses saling mempengaruhi. Nilai-nilai kehidupan yang semula menjadi acuan suatu kelompok masyarakat atau bangsa menjadi goyah akibat masuknya pengaruh nilai-nilai dari luar.

Di Indonesia sendiri terjadi pula perobahan nilai-nilai dalam lingkungan kebudayaan etnis, yang disebabkan oleh perkembangan tata pergaulan modern yang bersifat rasional. Banyak pikiran-pikiran baru yang lahir dalam menanggapi tantangan lingkungannya. Orang cenderung untuk bertindak rasional dan sepraktis mungkin. Akibatnya nilai-nilai lama yang terkandung dalam pranata-pranata sosial dalam masyarakat yang semula bersifat tradisional menjadi pudar dan aus.

Upacara tradisional sebagai kegiatan sosial yang jelas merupakan protektor bagi norma-norma sosial dan nilai-nilai lama dalam kehidupan kultural dalam masyarakatnya, lambar laun akan terlanda juga oleh pengaruh modern dengan sistem nilai yangjauh berbeda.

2