Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Lain-lain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
IvanLanin (bicara | kontrib)
baru
 
Andika (bicara | kontrib)
Baris 2:
Telepon merupakan sarana baru untuk berkomunikasi. Cara menelepon yang menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap tanggapan orang lain. Oleh karena itu, sikap ramah dan hormat dalam bertelpon perlu diperhatikan. Jika berbicara melalui telepon kita hendaknya menggunakan tutur kata dan nada suara yang sopan serta ramah sebagiamana halnya kita bertemu atau menerima tamu. Kita harus tulus dan mau mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicara kita.
Berikut ini salah satu contoh peristiwa bertelepon.
* Penelepon : "Halo, Utami ada?"
* Penerima telepon : "Halo, darimana ini?"
* Penelepon : "Dari temannya"
* Penerima telepon : "Kalau saya boleh tahu, dari siapa?"
* Penelepon : "Ya, dia bilang dari temannya. Dia sudah tahu."
Dia sudah tahu.
Percakapan di atas kurang sopan karena si penelepon tidak mau menerangkan jati dirinya.
Jika hendak menelepon seseorang, kita harus mengetahui nomor teleponnya karena kita berharap dapat berbicara dengan orang yang kita cari. Bila orang pada nomor yang kita putar sudah menyahut, kita langsung menyampaikan salam dan memperkenalkan diri dengna menyebut nama kita atau instansi ynag kita wakili. KemudiaKemudian, kita minta agar dapat berbicara dengnadengan orang yang kirakita cari.
Misalnya:
Penelepon : "Selamat pagi. Di sini Utami, ingin berbicara dengan Tuti."
Baris 15 ⟶ 14:
Penelepon : "Selamat pagi. Mohon dihubungkan dengna pesawat 35."
Jika menerima telepon, kita langsung menyebut nomor telepon kita atau instansi tempat kita bekerja. Pada saat kita menerima telepon, kita dapat mengatakannya, misalnya
#* "4896558, selamtselamat siang!"
#* Pusat Bahasa, selamat siang!'
#* "Budi, selamat malam!"
Dengan cara seperti di atas, orang yang menelepon tahu tahu tentang adanya salah sambung atau tidak. Setelah kita menyebutkan jati diri kita, segera kita tanyakan siapa yang ingin diajakadiajak berbicara, nomor telepon, serta keperluannya. Pada saat mengajukan pertanyaan, hendaklah kita menggunakan cara yang baik. Misalnya
Penerima telepon : "Bolehkah saya tahu, dengnadengan sapasiapa saya bicara?"
Janganlah menggunakan pertanyaan sebagai berikut.
"Ini siapa?" atau "Siapa Saudara?"
Baris 26 ⟶ 25:
Jika yang menelepon salah sambung, kita jawab
"Maaf, Anda salah sambung."
Dalam pembicaraan telepon, bahsabahasa kita harus jelas, singkat, dan juga lugas. Jika kata tertentu diucapkan kurang jelas, hendaklah kita meminta agar si penelepon mengeja kata itu.
Jika si penelepon menghendaki informasi yang luas dan kita memerlukan waktu untuk mencari bahan informasi itu, sebaiknya kita tanyakan kepadkepada si penelepon apakah ia bersedia menunggu sementara kita mencari bahan jawabannya. Jika diperlukan waktu yang lama dalam mencari bahan jawaban, kita sampaikan agar si penelapon menghubungi kembali.
Akhirilah setiap pembicaraan melauimelalui telepon dengan ramah dan tidak tergesa-gesa, antar lain sebagai berikut.
#* "Terima kasih atas informasi Anda, selamat siang."
#* " Terima kasih Pak Budi, selamat siang."
 
==Beberapa Jenis Pertemuan==