Aku (Chairil Anwar): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
baru
Borgx (bicara | kontrib)
baru
Baris 1:
<small>[[Pengarang:Chairil Anwar|Chairil Anwar]]</small>
----
Kalau sampai waktuku<br>
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi <br>
'Ku mau tak seorang kan merayu<br>
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi <br>
Tidak juga kau<br>
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami <br>
 
Terbayang kami maju dan berdegap hati? <br>
Tak perlu sedu sedan itu<br>
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi <br>
 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak <br>
Aku ini binatang jalang<br>
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu <br>
Dari kumpulannya terbuang<br>
Kenang, kenanglah kami <br>
 
Kami sudah coba apa yang kami bisa <br>
Biar peluru menembus kulitku<br>
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa <br>
Aku tetap meradang menerjang<br>
Kami sudah beri kami punya jiwa <br>
 
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa <br>
Luka dan bisa kubawa berlari<br>
Kami cuma tulang-tulang berserakan <br>
Berlari<br>
Tapi adalah kepunyaanmu <br>
Hingga hilang pedih peri<br>
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan <br>
 
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan <br>
Dan aku akan lebih tidak perduli<br>
Atau tidak untuk apa-apa <br>
 
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata <br>
Aku mau hidup seribu tahun lagi<br>
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi <br>
 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak <br>
<small>Maret 1943</small>
Kenang-kenanglah kami <br>
Menjaga Bung Karno <br>
Menjaga Bung Hatta <br>
Menjaga Bung Syahrir <br>
Kami sekarang mayat <br>
Berilah kami arti <br>
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian <br>
Kenang-kenanglah kami <br>
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu <br>
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
 
[[Category:Puisi]]