Halaman:Permendiknas nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.djvu/5: Perbedaan antara revisi

-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Badan halaman (untuk ditransklusikan):Badan halaman (untuk ditransklusikan):
Baris 1: Baris 1:

=== D. Huruf Diftong ===
=== D. Huruf Diftong ===
:Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ''ai'', ''au'', dan ''oi''.
:Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ''ai'', ''au'', dan ''oi''.
Baris 61: Baris 60:
=== F. Huruf Kapital ===
=== F. Huruf Kapital ===
:{|
:{|
|- style="font-weight:bold" valign="top"
|- valign="top"
| 1. || Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
| 1. || Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
|-
|-
Baris 69: Baris 68:
:''K''ita harus bekerja keras.
:''K''ita harus bekerja keras.
:''P''ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
:''P''ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
|- style="font-weight:bold" valign="top"
|- valign="top"
| 2. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
| 2. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
|-
|-
Baris 77: Baris 76:
:"''K''emarin engkau terlambat," katanya.
:"''K''emarin engkau terlambat," katanya.
:"''B''esok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
:"''B''esok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
|- style="font-weight:bold" valign="top"
|- valign="top"
| 3. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
| 3. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
|-
|-