Halaman:Permendiknas nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.djvu/5: Perbedaan antara revisi

-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Badan halaman (untuk ditransklusikan):Badan halaman (untuk ditransklusikan):
Baris 62: Baris 62:
:{|
:{|
|- valign="top"
|- valign="top"
| 1. || Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
| 1. || || Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
|-
|-
| || Misalnya:
| || || Misalnya:
:''D''ia membaca buku.
:''D''ia membaca buku.
:''A''pa maksudnya?
:''A''pa maksudnya?
Baris 70: Baris 70:
:''P''ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
:''P''ekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
|- valign="top"
|- valign="top"
| 2. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
| 2. || || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
|-
|-
| || Misalnya:
| || || Misalnya:
:Adik bertanya, "''K''apan kita pulang?"
:Adik bertanya, "''K''apan kita pulang?"
:Orang itu menasihati anaknya, "''B''erhati-hatilah, Nak!"
:Orang itu menasihati anaknya, "''B''erhati-hatilah, Nak!"
Baris 78: Baris 78:
:"''B''esok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
:"''B''esok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
|- valign="top"
|- valign="top"
| 3. || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
| 3. || || Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
|-
|-
| || Misalnya:
| || || Misalnya:
:{|
:{|
| ''I''slam || ''Q''uran
| ''I''slam || ''Q''uran