Halaman:Permendiknas nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.djvu/31: Perbedaan antara revisi
Status halaman | Status halaman | ||
- | + | Belum diuji baca | |
Badan halaman (untuk ditransklusikan): | Badan halaman (untuk ditransklusikan): | ||
Baris 1: | Baris 1: | ||
:{| |
|||
<pre> |
|||
|- valign="top" |
|||
pengembangan kosakata. |
|||
| width="20px"| || |
|||
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara. |
|||
|- |
|||
C. Tanda Titik Koma (;) |
|||
| || |
|||
1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat |
|||
:pengembangan kosakata. |
|||
yang setara di dalam kalimat majemuk setara. |
|||
:Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara. |
|||
Misalnya: |
|||
|} |
|||
Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli ayahnya. |
|||
Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik |
|||
membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi puisi |
|||
penyair kesanganku. |
|||
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang |
|||
berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak |
|||
perlu digunakan kata dan. |
|||
Misalnya: |
|||
Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini: |
|||
(1) berkewarganegaraan Indonesia; |
|||
(2) berijazah sarjana S1 sekurang kurangnya; |
|||
(3) berbadan sehat; |
|||
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
|||
3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila |
|||
unsur unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. |
|||
Misalnya: |
|||
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk. |
|||
Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan |
|||
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, |
|||
dokumentasi, dan aset organisasi. |
|||
D. Tanda Titik Dua (:) |
|||
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau |
|||
pemerian. |
|||
Misalnya: |
|||
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. |
|||
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati. |
|||
Catatan: |
|||
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap |
|||
yang mengakhiri pernyataan. |
|||
Misalnya: |
|||
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. |
|||
Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi |
|||
Perusahaan. |
|||
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. |
|||
Misalnya: |
|||
a. Ketua |
|||
: Ahmad Wijaya |
|||
Sekretaris : Siti Aryani |
|||
Bendahara : Aulia Arimbi |
|||
b. Tempat |
|||
: Ruang Sidang Nusantara |
|||
Pembawa Acara: Bambang S. |
|||
Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2008 |
|||
Waktu |
|||
: 09.00—10.30 |
|||
=== C. Tanda Titik Koma (;) === |
|||
</pre> |
|||
:{| |
|||
|- valign="top" |
|||
| width="20px"| 1. || Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli ayahnya. |
|||
:Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-puisi penyair kesayanganku. |
|||
|- valign="top" |
|||
| 2. || Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini: |
|||
:{| |
|||
|- valign="top" |
|||
| (1) || berkewarganegaraan Indonesia; |
|||
|- valign="top" |
|||
| (2) || berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya; |
|||
|- valign="top" |
|||
| (3) || berbadan sehat; |
|||
|- valign="top" |
|||
| (4) || bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
|||
|} |
|||
|- valign="top" |
|||
| 3. || Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk. |
|||
:Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi. |
|||
|} |
|||
=== D. Tanda Titik Dua (:) === |
|||
:{| |
|||
|- valign="top" |
|||
| width="20px"| 1. || Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. |
|||
:Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati. |
|||
|- |
|||
| || Catatan: |
|||
:Tanda titik dua ''tidak'' dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. |
|||
:Misalnya: |
|||
::Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. |
|||
::Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan. |
|||
|- valign="top" |
|||
| 2. || Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:{| |
|||
|- valign="top" |
|||
| a. || Ketua || : || Ahmad Wijaya |
|||
|- valign="top" |
|||
| || Sekretaris || : || Siti Aryani |
|||
|- valign="top" |
|||
| || Bendahara || : || Aulia Arimbi |
|||
|} |
|||
:{| |
|||
|- valign="top" |
|||
| b. || Tempat || : || Ruang Sidang Nusantara |
|||
|- valign="top" |
|||
| || Pembawa Acara || : || Bambang S. |
|||
|- valign="top" |
|||
| || Hari, tanggal || : || Selasa, 28 Oktober 2008 |
|||
|- valign="top" |
|||
| || Waktu || : || 09.00—10.30 |
|||
|} |