Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kalimat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
==Kalimat Tidak Baku dan Kalimat Baku==
{| class="wikitable"
{|
! Kalimat Tidak Baku
! Kalimat Baku
Baris 35:
 
==Ragam Tidak Baku dan Ragam Baku==
{| class="wikitable"
{|
! Ragam Tidak Baku
! Ragam Baku
Baris 59:
 
==Kalimat Tidak Teratur dan Kalimat Teratur==
{| class="wikitable"
{|
! Kalimat Tidak Teratur
! Kalimat Teratur
Baris 96:
==Kalimat Efektif==
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Berikut ini contoh kalimat yang kurang efektif. Kalimat (1) diambil dari sebuah tiket bus dan kalimat (2) diambil dari sebuah majalah.
 
(1) Jika bus ini mengambil penumpang diluar agen supaya melaporkan kepada kami.
# Jika bus ini mengambil penumpang diluar agen supaya melaporkan kepada kami.
#* Kalimat ini kurang jelas maksudnya karena ada bagian yang dihilangkan atau tidak sejajar. Siapakah yang diminta "supaya melaporkan kepada kami"? Ternyata imbauan ini untuk para penumpang yang membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat ini perlu diubah menjadi :
(1a)## Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap melaporkan kepada kami.
#* Jika subjek induk kalimat dan anak kalimatnya dibuat sama, ubahannya menjadi
(1b) ## Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, harap dilaporkan kepada kami.
(2) # Mereka mengambil botol bir dari dapur yang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun.
#* Apakah yang berisi cairan racun itu ? Jika jawabnya "dapur", kalimat ini sudah baik. Jika jawabnya "botol bir", letak keterangannya perlu diubah menjadi :
(2a)## Dari (dalam) dapur mereka mengambil botol bir yang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun.
 
==Kalimat Bermakna Ganda==
Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda tidak termasuk kalimat yang efektif.
Berikut ini contohnya : ''mahasiswa''
(1)# Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.
#* Kata baru di atas menerangkan kata mahasiswa atau kata dinaikkan? Jika menerangkan mahasiswa, tanda hubung dapat digunakan untuk menghindari salah tafsir.
(1a)## Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
Jika menerangkan mahasiswa, tanda hubung dapat digunakan untuk menghindari salah tafsir.
#* Jika kata ''baru'' menerangkan dinaikkan, kalimat itu dapat diubah menjadi:
(1a) Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
(1b)## SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan.
Jika kata ''baru'' menerangkan dinaikkan, kalimat itu dapat diubah menjadi:
(2)# Rumah sang jutawan yang aneh itu akan segera dijual.
(1b) SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan.
#*Frasa yang aneh di atas menerangkan kata ''rumah'' atau frasa ''sang jutawan''? Jika yang aneh menerangkan rumah, kalimat itu dapat diubah menjadi :
(2) Rumah sang jutawan yang aneh itu akan segera dijual.
(2b)## Rumah aneh milik sang jutawan aneh itu akan segera dijual.
Frasa yang aneh di atas menerangkan kata ''rumah'' atau frasa ''sang jutawan''?
#*Jika yang ''aneh'' itu menerangkan rumah,sang kalimat''jutawan'' itukata yang dapat diubahdihilangkan sehingga makna kalimat di atas menjadi :lebih jelas.
(2a)## Rumah aneh milik sang jutawan aneh itu akan segera dijual.
Jika yang ''aneh'' itu menerangkan sang ''jutawan'' kata yang dapat dihilangkan sehingga makna kalimat di atas menjadi lebih jelas.
(2b) Rumah sang jutawan aneh itu akan segera dijual.
 
==Membuat Kalimat Secara Cermat==
Pemilihan kata, pembentukan kata, atau pembuatan kalimat yang tidak cermat mengakibatkan nalar yang terkandung dalam kalimat terganggu. Hal itu seharusnya dihindari oleh penyusun kalimat yang ingin menyampaikan informasi secara tepat.
Berikut ini contoh kalimat yang dikutip dari surat kabar.
 
(1) ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.''
{| class="wikitable"
Kalimat (1) di atas terdiri atas tiga bagian, yaitu (i) ''tugas kemusiaan dalam suatu jabatan,'' (ii) ''jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia, ''dan (iii) ''memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.'' Ketiga bagian itu tidak jelas hubungannya. Berikut ini ubahan yang menampakkan hubungan antar bagian secara lebih jelas.
|-
(1a) ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan yang memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh ialah pengelolaan sejumlah manusia.''
(1b) | rowspan="6" | ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakniialah untuk pengelolaanmengelola sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.''
| Kalimat (1c1) di atas terdiri atas tiga bagian, yaitu (i) ''Tugastugas kemanusiaankemusiaan dalam suatu jabatan,'' (ii) ''jabatan ialah pengelolaanuntuk mengelola sejumlah manusia., Hal''dan itu(iii) ''memerlukan keprihatinan danserta dedikasi yang tangguh.'' Ketiga bagian itu tidak jelas hubungannya. Berikut ini ubahan yang menampakkan hubungan antar bagian secara lebih jelas.
|-
(1d) ''Tugas mengelola sejumlah manusia, yang merupakan tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh''
(1a) | ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan yang memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh ialah pengelolaan sejumlah manusia.''
Patut dipertimbangkan pula pemakain ungkapan dedikasi yang tangguh. Ungkapan yang lazim adalah dedikasi yang tinggi.
|-
(2) ''Dikatakan, bahwa sumpah itu sebenarnya adalah perisai yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita, agar tidak terjerumus kepada sesuatu yang kita tidak boleh perbuat dan sumpah merupakan pedoman di dalam melaksanakan tugas.''
(1) | ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, ialah untukyakni mengelolapengelolaan sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.''
Salah satu kemungkinan perbaikan kalimat (2) di atas, agar gagasan-nya lebih mudah dicerna, adalah sebagai berikut.
|-
(2a) ''Dikatakannya bahwa sumpah itu sebenarnya adalah pelita yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita agar kita tidak terjerumus kedalam perbuatan yang tidak boleh kita lakukan. Sumpah juga merupakan pedoman bagi kita di dalam melaksanakan tugas.''
| ''Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan sejumlah manusia. Hal itu memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh.''
Pengubahan kalimat (2) menjadi (2a) menyangkut hal-hal berikut.
|-
# Bagian kalimat sesudah kata dan dijadikan kalimat baru agar kalimatnya tidak terlalu panjang.
(1d) | ''Tugas mengelola sejumlah manusia, yang merupakan tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh''
# Tanda koma (,) di depan kata penghubung (''bahwa dan agar'') tidak diperlukan.
|-
# Kata ''perisai'' bermakna 'alat untuk melindungi atau menangkis serangan', sedangkan ''pelita'' bermakna 'alat penerangan'. Jadi, ''pelita'' lebih cocok dipakai di sini sebagai alat bantu untuk melihat jalan agar tidak terjerumus.
| Patut dipertimbangkan pula pemakain ungkapan dedikasi yang tangguh. Ungkapan yang lazim adalah dedikasi yang tinggi.
# Bentuk-nya pada ''dikatakannya'' perlu dicantumkan agar jelas mengacu kepada pelakunya. Kata ''perbuatan'' lebih terbayangkan acuannya daripada ''sesuatu.'' Agar tidak mengulang bentuk yang sama, kata perbuat diganti dengan lakukan.
|-
# Susunan kelompok kata yang kita tidak boleh lakukan (setelah kata perbuat diganti dengan ''lakukan'') perlu dipercermat menjadi yang tidak boleh kita ''lakukan''. Hubungan antar kata kita dan lakukan sangat erat, maka unsur lain harus diletakkan di depan atau di belakangnya.
(2) | rowspan="6" | ''Dikatakan, bahwa sumpah itu sebenarnya adalah perisai yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita, agar tidak terjerumus kepada sesuatu yang kita tidak boleh perbuat dan sumpah merupakan pedoman di dalam melaksanakan tugas.''
Contoh lain: ''akan kita jalankan bukan kita akan jalankan'';
| Salah satu kemungkinan perbaikan kalimat (2) di atas, agar gagasan-nya lebih mudah dicerna, adalah sebagai berikut.
''Sekarang kita jalankan atau kita jalankan sekarang; bukan kita sekarang jalankan.''
|-
Dalam contoh itu kata kita dan jalankan tidak dapat disisipi oleh kata lain.
(2a) | ''Dikatakannya bahwa sumpah itu sebenarnya adalah pelita yang harus ditempatkan di bagian depan diri kita agar kita tidak terjerumus kedalamke dalam perbuatan yang tidak boleh kita lakukan. Sumpah juga merupakan pedoman bagi kita di dalam melaksanakan tugas.''
|-
| Pengubahan kalimat (2) menjadi (2a) menyangkut hal-hal berikut: Bagian kalimat sesudah kata dan dijadikan kalimat baru agar kalimatnya tidak terlalu panjang; Tanda koma (,) di depan kata penghubung (''bahwa dan agar'') tidak diperlukan.
|-
#| Kata ''perisai'' bermakna 'alat untuk melindungi atau menangkis serangan', sedangkan ''pelita'' bermakna 'alat penerangan'. Jadi, ''pelita'' lebih cocok dipakai di sini sebagai alat bantu untuk melihat jalan agar tidak terjerumus.
|-
#| Bentuk-nya pada ''dikatakannya'' perlu dicantumkan agar jelas mengacu kepada pelakunya. Kata ''perbuatan'' lebih terbayangkan acuannya daripada ''sesuatu.'' Agar tidak mengulang bentuk yang sama, kata perbuat diganti dengan lakukan.
|-
#| Susunan kelompok kata yang kita tidak boleh lakukan (setelah kata perbuat diganti dengan ''lakukan'') perlu dipercermat menjadi yang tidak boleh kita ''lakukan''. Hubungan antar kata kita dan lakukan sangat erat, maka unsur lain harus diletakkan di depan atau di belakangnya.
 
|}
Contoh lain:
Contoh lain: *''akan kita jalankan'' bukan ''kita akan jalankan'';
*''Sekarang kita jalankan atau kita jalankan sekarang''; bukan ''kita sekarang jalankan.''
Dalam contoh itu kata "kita" dan "jalankan" tidak dapat disisipi oleh kata lain.
 
==Kesejajaran Satuan dalam Kalimat==