Sang Burung Bulbul dan Bunga Mawar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 43:
Namun Pohon Mawar menggelengkan kepalanya.
" Bunga mawarku berwarna kuning," jawabnya; " sekuning rambut perawan kerajaan Inggris yang duduk diatas tahta batu amber, dan lebih kuning dari bunga narsisus<
Maka Sang Burung Bulbul terbang menuju Pohon Mawar yang tumbuh di bawah jendela si pelajar muda.
Baris 61:
" Jika kamu menginginkan sekuntum bunga mawar merah," kata Pohon Mawar, " kamu harus membuatnya dari musik yang diterpa oleh sinar rembulan, dan dialiri oleh darah dari jantungmu sendiri. Semalam suntuk kau harus bernyanyi padaku dengan duriku yang menusuk menembus jantungmu, dan darahmu, yang menopang hidupmu, harus dialirkan pada pembuluh darahku, sehingga darah itu menjadi milikku."
"Kematian adalah harga yang sangat mahal sebagai bayaran untuk sekuntum bunga mawar," seru Sang Burung Bulbul, " karena seluruh mahluk mendambakan untuk Hidup. Bayangkan betapa menyenangkannya duduk di kayu yang hijau, dan untuk mengamati Matahari dalam kereta emasnya, dan Bulan dalam kereta mutiaranya. Menikmati harumnya tanghulu<
Dan Sang Burung Bulbulpun menebarkan sayap-sayap coklatnya dan terbang membumbung tinggi ke udara. Bayangnya menyelinap diantara semak-semak dan layaknya perahu yang berlayar diatas pepohonan.
|