Untuk Persahabatan Abadi Antara Rakjat Indonesia dan Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ustad abu gosok (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{header | title = {{PAGENAME}} | author = D.N. Aidit | translator = | section = | previous = | next = | year = 1963 | portal...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 26 Agustus 2016 07.38

Untuk Persahabatan Abadi Antara Rakjat Indonesia dan Korea  (1963) 
oleh D.N. Aidit

Pidato ini diucapkan oleh Aidit pada lawatannya ke Korea

Bangga Akan Sukses² Sahabat

Hari ini saja dan semua anggota delegasi Partai Komunis Indonesia jang saja pimpin merasa sangat berbahagia, karena kami berada di-tengah² Rakjat Korea jang kami tjintai dengan sepenuh hati. Kaum Komunis dan Rakjat pekerdja Indonesia mentjintai Rakjat Korea, karena mereka adalah kaum pemberani dalam melawan musuh²nja. Rakjat Korea dibawah pimpinan Partai Buruh Korea jang mempunjai prestise tinggi didalamnegeri dan didalam gerakan Komunis Internasional dengan gagah-berani telah mengalahkan fasisme Dw:jepang dan dengan gagah-berani pula telah melawan imperialisme Amerika Serikat. (tepuktangan riuh).

Mereka jang mentjintai kaum pemberani adalah pemberani. Memang, kaum Komunis dan Rakjat Indonesia adalah djuga pemberani. Mereka dengan gagah-berani telah mengalahkan fasisme Djepang, telah mengalahkan kolonialisme Belanda dan sekarang dengan gagah-berani pula melawan kaum imperialis jang dikepalai oleh Amerika Serikat. (tepuktangan riuh'’). Djadi, walaupun antara kedua negeri kita terdapat djarak jang djauh, ada lautan² luas, banjak gunung² jang tinggi dan sungai² jang lebar, tetapi kedua Rakjat kita adalah dekat satu dengan lain, karena dua Rakjat dan dua Partai Marxis-Leninis kita adalah kawan seperdjuangan jang bersatu fikiran dan bersatu hati, kita sama² ditempa dalam perdjuangan melawan fasisme, melawan kolonialisme, dan sekarang sama² melawan imperialisme Amerika Serikat. (tepuktangan).

Saja pernah datang di Korea dalam bulan April 1956 memimpin delegasi PKI menghadiri kongres-III Partai Buruh Korea. Ketika menjambut dalam Kongres itu antara lain saja katakan : „Dua hari sesudah bangsa Korea dibebaskan oleh Tentara Uni Sovjet jang gagah perkasa, Rakjat Indonesia menjatakan kemerdekaan nasionalnja, jaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai akibatnja, terdjadilah peperangan kemerdekaan melawan tentara imperialis Djepang, imperialis Belanda dan Inggeris, jang semuanja ini mendapat bantuan penuh dari imperialisme Amerika. Dengan demikian terentanglah sebuah benang merah jang menghubungkan perdjuangan Rakjat Indonesia dengan Rakjat Korea. Tidak ada djarak jang djauh, tidak ada lautan dan gunung jang dapat memisahkan perdjuangan kita jang sutji.” Apa jang saja katakan tudjuh tahun jang lalu ini bukan hanja dibenarkan oleh kenjataan² sekarang, tetapi tambah diperkuat. Hubungan antara Rakjat dan Pemerintah kedua negeri kita makin erat, pertukaran delegasi makin banjak. Kedua Rakjat dan Kedua Partai Marxis-Leninis kita sama² berdiri dibarisan depan dalam melawan imperialisme AS. Memang sistim sosial dan politik kedua negeri kita masih berbeda, tetapi musuh kita adalah sama, jaitu imperialisme jang dikepalai oleh AS. Lagi pula, perspektif Revolusi Indonesia sebagaimana sudah diterima sebagai satu kebenaran oleh Rakjat Indonesia, seperti jang dinjatakan dalam Program Bersama Rakjat Indonesia jaitu Manifesto Politik, jalah djuga Sosialisme. Harikini Republik Rakjat Demokratik Korea adalah haridepan Indonesia.

Dalam beberapa hari ini semua delegasi PKI merasa sangat berbahagia, karena kami berada di-tengah² pemimpin² PBK jang diketuai oleh Kawan Kim Il Sung jang tertjinta. Kami berada diantara pemimpin² jang sudah terudji dalam memimpin perdjuangan² besar melawan dan mengalahkan musuh² Rakjat serta dalam perdjuangan membangun kehidupan baru jang sosialis di Korea. Chususnja Kawan Kim Il Sung telah memberi sumbangan banjak pada perkembangan Marxisme-Leninisme dan persatuan kaum Marxis-Leninis sedunia. (tepuktangan). Mereka adalah orang² jang rendah hati, orang² jang mempunjai rasa tanggungjawab jang besar, tidak hanja kepada Rakjatnja tetapi djuga kepada urusan kaum Marxis-Leninis sedunia. Kami merasa berada di-tengah² saudara² sendiri. Kami telah mengadakan pembitjaraan ramahtamah dan bersahabat, kami bersatu hati dan berbulat tekad dalam meneruskan perdjuangan melawan imperialisme jang dikepalai oleh AS, dalam memperkuat persatuan Marxis-Leninis sedunia, dan dalam melawan revisionisme modern jang merupakan antjaman utama terhadap persatuan kaum Marxis-Leninis dan terhadap perdjuangan revolusioner umat progresif sedunia. (tepuktangan).

Sebelum saja melandjutkan pidato ini izinkanlah saja dari mimbar ini mengutjapkan selamat dan menjampaikan harapan serta kejakinan akan sukses² lebih besar dari lubukhati jang sedalam-dalamnja kepada Rakjat Korea berhubung dengan ulangtahun ke-15 Republik Rakjat Demokratis Korea. (tepuktangan riuh).

Selandjutnja izinkanlah djuga saja mengutjapkan banjak terimakasih dari lubukhati jang sedalam-dalamnja atas-nama CC PKI dan delegasi PKI jang saja pimpin, atas-nama lebih dari 2,5 djuta Komunis Indonesia serta atas-nama Rakjat pekerdja Indonesia atas undangan CC PBK kepada kami, dan atas sambutan bersahabat dan hangat dari Rakjat dan kaum Komunis Korea, dari CC PBK dan dari Kawan Kim Il Sung pribadi. (tepuktangan riuh sekali).

Rasa persahabatan jang dalam jang kawan² dan para sahabat njatakan dalam ber-matjam² bentuk benar² telah memberikan inspirasi besar kepada kami untuk berdjuang lebih ulet dan lebih berani lagi dalam melawan imperialisme, dalam melawan musuh² Rakjat didalamnegeri, dalam memperkuat persatuan Marxis-Leninis diseluruh dunia dan dalam mengganjang revisionisme modern. (tepuktangan).

Kami kaum Komunis dan Rakjat pekerdja Indonesia merasa bangga dan berbesar hati mempunjai sahabat seperti kaum Komunis dan Rakjat Korea, jang pandai dan berani dalam berperang melawan dan mengalahkan musuh serta pandai dan berani dalam membangun Sosialisme. (tepuktangan riuh).

Rakjat Indonesia Berdjuang Untuk Menjelesaikan Revolusi Nasional Demokratis Sampai Keakar-akarnja

Rakjat Indonesia Menjambut Sukses² Pembangunan Sosialis di Korea

Untuk Persatuan Kaum Marxis-Leninis Sedunia

Pyongyang, 11 September 1963