Antiquitates Iudaicae/Volume V: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib)
JohnThorne (bicara | kontrib)
Baris 85:
Bagaimana di bawah pemerintahan Eli atas orang Israel Boas menikahi Rut, yang kemudian melahirkan Obed, kakek Daud.
 
1. Setelah kematian Simson, Eli sang Imam Besar menjadi pemimpin orang Israel. Pada pemerintahannya, ketika negeri itu tertimpa kekeringan, Elimelekh orang Betlehem, suatu kota suku Yehuda, karena tidak mampu menghidupi keluarganya dalam kesusahan berat itu, membawa bersamanya Naomi, istrinya, dan anak-anak yang dilahirkan baginya oleh istrinya itu, Chillon dan Mahlon, dan memindahkan tempat tinggalnya ke negeri Moab; dan atas kemakmuran urusannya yang menggembirakan di sana, ia mengambil bagi putra-putranya, istri-istri dari kalangan bangsa Moab, Orpah untuk Chillon, dan Ruth untuk Mahlon. Namun dalam jangka waktu sepuluh tahun, baik Elimelech, dan tidak lama setelahnya, putra-putranya, mati; dan Naomi karena merasa tidak enak dengan kemalangan-kemalangan itu, dan tidak dapat tahan dengan kondisi kesendiriannya, mengingat orang-orang yang paling dikasihinya telah mati, demi siapa ia pergi dari negerinya sendiri, ia sekarang pulang kembali, karena ia telah diberitahu bahwa sekarang [negeri itu] dalam kondisi makmur. Namun, para menantu perempuannya tidak bisa berpisah dengannya, dan ketika mereka bertekad pergi dari negeri itu bersama [Naomi], [Naomi] tidak dapat membujuknya untuk tidak ikut; tetapi ketika mereka memaksakan, ia mengharapkan mereka mempunyai pernikahan yang lebih bahagia daripada dengan putra-putranya, dan bahwa mereka akan mendapat kemakmuraan dalam bidang lain juga; dan melihat hidupnya sendiri begitu rendah, ia menasihati mereka untuk tetap tinggal di mana mereka berada dan tidak berpikir untuk meninggalkan negeri mereka sendiri, dan ikut bersamanya dalam ketidakpastian keadaan kepulangannya. Karenanya OrpahOrpa tinggal, tetapi [Naomi] membawa serta Ruth, karena tidak mau dibujuk untuk tinggal, tetapi mengikuti nasibnya bersama [Naomi], apapun yang terjadi.
 
2. Ketika Rut datang dengan mertua perempuannya ke Betlehem, Boas, yang adalah kerabat dekat Elimelekh, melayaninya; dan ketika Naomi dipanggil oleh orang-orang senegerinya, menurut nama aslinya, ia berkata, "Kamu lebih benar memanggilku Mara." Naomi dalam bahasa Ibrani berarti kebahagiaan, dan Mara, kesusahan. Saat itu waktu menuai; dan Rut, atas izin mertua perempuannya, pergi untuk memungut sisa tuaian, supaya mereka mendapat satu bagian jagung untuk makanan mereka. Kebetulan ia datang ke ladang milik Boas; dan setelah beberapa waktu Boas datang ke sana, dan ketika ia melihat perempuan muda itu, ia menanyai hambanya yang menjaga para penuai mengenai perempuan muda itu. Hamba itu sedikit tahu mengenai keadaannya, dan mengatakannya kepada tuannya, yang dengan ramah menerima perempuan itu, baik karena kasih perempuan itu pada mertua perempuannya, dan kenangannya pada putranya yang dinikahinya, dan berharap bahwa perempuan itu dapat hidup sejahtera; maka ia menginginkan bahwa ia tidak memungut sisa melainkan menuai sebanyak yang dia mampu, dan mengizinkannya untuk membawa ke rumah. Ia juga menugaskan hamba yang menjaga para penuai supaya tidak menghalanginya ketika ia membawa pergi tuaian yang didapatnya, dan meyuruhnya memberi perempuan itu makan malam dan minum sebagaimana para penuai. Maka jagung yang diterima oleh Rut darinya ia simpan untuk mertua perempuannya, dan datang kepadanya pada waktu petang, dan membawa banyak jagung bersamanya; dan Naomi telah menyimpan untuknya sebagian makanan yang diberikan berlimpah oleh para tetangganya. Rut juga mengatakan kepada mertua perempuannya apa yang dikatakan Boas kepadanya; dan ketika orang lain telah memberitahukannya bahwa [Boas] adalah kerabat dekat mereka, dan mungkin orang yang cukup saleh untuk memelihara mereka, [Rut] pergi lagi pada keesokan harinya, untuk mengumpulkan sisa tuaian bersama para hamba perempuan Boas.
...
<!--
3. It was not many days before Booz, after the barley was winnowed, slept in his thrashing-floor. When Naomi was informed of this circumstance she contrived it so that Ruth should lie down by him, for she thought it might be for their advantage that he should discourse with the girl. Accordingly she sent the damsel to sleep at his feet; who went as she bade her, for she did not think it consistent with her duty to contradict any command of her mother-in-law. And at first she lay concealed from Booz, as he was fast asleep; but when he awaked about midnight, and perceived a woman lying by him, he asked who she was; - and when she told him her name, and desired that he whom she owned for her lord would excuse her, he then said no more; but in the morning, before the servants began to set about their work, he awaked her, and bid her take as much barley as she was able to carry, and go to her mother-in-law before any body there should see that she had lain down by him, because it was but prudent to avoid any reproach that might arise on that account, especially when there had been nothing done that was ill. But as to the main point she aimed at, the matter should rest here, - "He that is nearer of kin than I am, shall be asked whether he wants to take thee to wife: if he says he does, thou shalt follow him; but if he refuse it, I will marry thee, according to the law." -->
 
4. Ketika [Rut] memberitahu mertua perempuannya mengenai hal itu, mereka sangat gembira, dengan harapan bahwa Boas ("Booz") akan mengatur pemeliharaan untuk mereka. Maka sekitar tengah hari Boas datang ke kota, dan mengumpulkan senat bersama, dan ketika ia memanggil Rut, ia memanggil juga sanak dari Rut; dan ketika ia tiba, [Boas] berkata, "Bukankah engkau menahan warisan Elimelekh dan putra-putranya?" Ia mengaku bahwa ia memang menahannya, dan ia melakukan sepanjang diizinkan oleh hukum, karena ia adalah sanak terdekat mereka. Maka berkatalah Boas, "Engkau seharusnya tidak ingat hukum itu setengah-setengah, tetapi melkukan setiap hal menurutnya, karena istri Mahlon telah datang kemari, dengan siapa engkau harus menikah, menurut hukum, dalam hal engkau ingin menahan ladang-ladang mereka." Maka orang itu melepaskan baik ladang maupun istri itu kepada Boas, yang juga sanak dari mereka yang telah mati itu, dengan alasan bahwa ia sudah punya istri, dan juga anak-anak; maka Boas memanggil senat sebagai saksi, dan meminta perempuan itu untuk melepaskan sepatu [orang itu], dan meludahi wajahnya, menurut hukum; dan ketika ini sudah dilakukan, Boas menikahi Rut, dan mereka mempunyai seorang putra dalam waktu setahun. Naomi sendiri menjadi perawat anak itu; dan atas nasihat para wanita, menamainya Obed, karena dibesarkan supaya melayaninya pada usia tuanya, karena Obed dalam dialek Ibrani berarti pelayan. Putra Obed adalah Isai, dan Daud adalah putra orang ini, yang menjadi raja, dan mewariskan kekuasaannya kepada putra-putranya selama dua puluh satu generasi. Karenanya, saya berkewajiban menceritakan sejarah Rut, karena saya mempunyai pikiran untuk menunjukkan kekuasaan Allah, yang, tanpa kesulitan, dapat membangkitkan mereka yang dari keturunan orang biasa kepada kemuliaan dan keagungan, di mana Ia memajukan Daud, meskipun ia lahir dari orang tua yang biasa seperti itu.