Halaman:PDIKM 693-10 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Oktober 1928.pdf/10: Perbedaan antara revisi

RXerself (bicara | kontrib)
 
 
Status halamanStatus halaman
-
Telah diuji baca
+
Tervalidasi
Badan halaman (untuk ditransklusikan):Badan halaman (untuk ditransklusikan):
Baris 5: Baris 5:
[ Dalam hal ini kita tinggalkan dahoeloe tentang perkara 'adat Minangkabau bagi sekolah itoe ].
[ Dalam hal ini kita tinggalkan dahoeloe tentang perkara 'adat Minangkabau bagi sekolah itoe ].


Menoeroet pemandangan dan pendengaran saja, pendapatan bangsa
Menoeroet pemandangan dan pendengaran saja, pendapatan bangsa kita pendoedoek Minangkabau, „''masih belang''" (ada voor ada tegen) tentangan perkara ini.
kita pendoedoek Minangkabau, „''masih belang''" (ada voor ada tegen) tentangan perkara ini.


Setengahnja berpendapatan, bahwa tidak perloe bahasa Minangkabau
Setengahnja berpendapatan, bahwa tidak perloe bahasa Minangkabau
Baris 16: Baris 15:
Kedoea : bahasa itoe tidak akan terpakai djoega dalam pergaoelan oemoem di Indonesia.
Kedoea : bahasa itoe tidak akan terpakai djoega dalam pergaoelan oemoem di Indonesia.


Ketiga : perboeatan itoe adalah seakan-akan memboeang témpoh jang
Ketiga : perboeatan itoe adalah seakan-akan memboeang témpoh jang boekan sedikit dalam perdjalanan kita jang menoedjoe padang kemadjoean ini, apa lagi tentoelah beberapa dari pada kitab-kitab peladjaran iang soedah ada sekarang, perloe dioebahkan kedalam bahasa Minangkabau.
boekan sedikit dalam perdjalanan kita jang menoedjoe padang kemadjoean ini, apa lagi tentoelah beberapa dari pada kitab-kitab peladjaran iang soedah ada sekarang, perloe dioebahkan kedalam bahasa Minangkabau.


Keempat : tentang taal (saraf) dari bahasa jang terseboet, tidaklah
Keempat : tentang taal (saraf) dari bahasa jang terseboet, tidaklah beroebah dengan saraf bahasa Melajoe, jang dipakai sekarang, jaïtoe dengan bahasa jang diseboetkan Melajoe Riau atau „bahasa disekolah", ketjoeali tentang édjaannja (dialec) balasa itoe memang berlainan.
beroebah dengan saraf bahasa Melajoe, jang dipakai sekarang, jaïtoe dengan bahasa jang diseboetkan Melajoe Riau atau „bahasa disekolah", ketjoeali tentang édjaannja (dialec) balasa itoe memang berlainan.


Kelima : d.1.1. Djadi dengan mengingat alasan-alasan ini katanja" tak perloelah rasanja bahasa Minangkabau itoe diadjarkan poela disekolah kl. II !!.
Kelima : d.l.l. Djadi dengan mengingat alasan-alasan ini katanja" tak perloelah rasanja bahasa Minangkabau itoe diadjarkan poela disekolah kl. II !!.


Dan tentang dialec jang berlainan itoe katanja, tidaklah akan mendatangkan kesoesahan oentoek ''pengertian'' orang Minangkabau dalam perkara soerat menjoerat, dan dalam pertjampoeran oemoem.
Dan tentang dialec jang berlainan itoe katanja, tidaklah akan mendatangkan kesoesahan oentoek ''pengertian'' orang Minangkabau dalam perkara soerat menjoerat, dan dalam pertjampoeran oemoem.
Baris 28: Baris 25:
Pertimbangan saja (si pitjik) dalam hal ini, adalah begini:
Pertimbangan saja (si pitjik) dalam hal ini, adalah begini:


Bahwa berhoeboeng dengan toelisan saja tentang „bahasa" dalam A.G.G. nomor jang laloe, dalam toelisan mana saja ada wartakan bagaimana besar pengaroeh (invloed)nja sesoeatoe bahasa sendiri itoe oentoek pentjapai kemadjoean bangsa, jang memakai bahasa itoe, jaitoe satoe cultuur jang dipoesakakan nénèk mojangnja, inaka rasa-rasanja perloelah tiaptiap bangsa memakai djoega bahasanja sendiri, dalam sekolah-sekolah jang masoek lingkoengannja, seperti jang soedah dilakoekan sekarang (disekolah-sekolah Soenda ada dipakai bahasa Soenda di Mandahiling ada dipakai bahasa Mandahiling dan Nias, Boegis d.l.s. dipakai bahasa anak negeri), walaupoen bahasa itoe tidak akan didjadikan voertaal sekalipoen pada sekolah² terseboet.
Bahwa berhoeboeng dengan toelisan saja tentang „bahasa" dalam
A.G.G. nomor jang laloe, dalam toelisan mana saja ada wartakan bagaimana besar pengaroeh (invloed)nja sesoeatoe bahasa sendiri itoe oentoek pentjapai kemadjoean bangsa, jang memakai bahasa itoe, jaitoe satoe cultuur jang dipoesakakan nénèk mojangnja, inaka rasa-rasanja perloelah tiaptiap bangsa memakai djoega bahasanja sendiri, dalam sekolah-sekolah jang masoek lingkoengannja, seperti jang soedah dilakoekan sekarang (disekolah-sekolah Soenda ada dipakai bahasa Soenda di Mandahiling ada dipakai bahasa Mandahiling dan Nias, Boegis d.l.s. dipakai bahasa anak negeri), walaupoen bahasa itoe tidak akan didjadikan voertaal sekalipoen pada sekolah² terseboet.