Halaman:PDIKM 697-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1930.pdf/19: Perbedaan antara revisi

new
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini sejak 3 Mei 2020 11.42

Halaman ini belum diuji baca

A. G. G. 133

Congres Sumatra Thawalib jang pertama. HARI PERTAMA 23 MEI 1930.

Congres ini dilangsoengkan dalam panggoeng komidie gambar Scala Bio di Boekit Tinggi. Pendengar jang berhadir, adalah kira-kira 2000 orang, diantaranja: 36 wakil perkoempoelan, 17 wakil pers, kira - kira 10 orang wakil pemerintah.

Hampir djam 10 pada hari jang terseboet diatas, berdirilah t. H. Soe'id Voorzitter congres hari itoe, mengoetjapkan terima kasih dan salam bahagia kepada sekalian jang datang berhadir, kemoedian naiklah kepodium Secretaris Congres, menerangkan segala wakil perkoempoelan, soerat-soerat chabar, telegram dan soerat - soerat jang diterima, mengoetjapkan selamat bercongres.

Setelah itoe, Voorzitter memperselakan t. Doesqi Samad, melangsoengkan pembatjaan koer-an sebagai jang terseboet dalam agenda. Toean Doesqi Samad, naik kepodium membatjakan beberapa ajat koer-an, jang maksoednja memoedji beberapa perintah Toehan, jang patoet ditoeroet serata kaoem moeslimin. Kaoem moeslimin, djanganlah hidoep berpartijpartij, djangan bermoesoeh- moesoehan, hendaklah hidoep dalam roekoen damai sesamanja. Lebih koerang 15 menit, habislah pembatjaan dan menerangkan artinja itoe.

Setelah Voorzitter mengoetjapkan terima kasih kepada spreker dan menerangkan dengan ringkas apa bedanja congres hari ini dengan kerapatan besar Sumatra Thawalib jang telah dilakoekan di Padang Pandjang dan Batoe Sangkar, laloe diperslakan t. Pakih Hasjim dari Soerabaja akan berbitjara.

T. Pakih Hasjim menerangkan hal ihwal Economie dan Cooperatie Indonesia. Spreker menerangkan asal oesoel pereconomian adalah berhoeboeng dengan tabi`at manoesia. Tiap-tiap orang atau tiap-tiap roemah, dari sehari kesehari akan mentjahari lebih dari biasa, sebab itoe djalannja economie patoetlah bertambah-tambah djoega, soepaja sesoeai dengan tabi`at manoesia itoe. Memadjoekan economie, amat penting kata spreker, sebab kalau ketiadaan harta benda, moedahlah orang sesat mengerdjakan roeparoepa pekerdjaan jang terlarang oleh wet negeri dan agama. Zaman sekarang, wang itoe amat perloe akan menjampaikan segala hadjat, berlainan dengan masa dahoeloe, masa orang hanja toekar bertoekar barang keperloeannja: Sekarang oleh ketiadaan wang, terpaksa kita menjembah jang tidak patoet disembah, kaoem pemberi kerdja berboeat sekehendak hatinja kepada sipenerima kerdja. Soepaja kita tidak didorongkan oleh kemaoean peri lakoe orang jang begitoe, patoetlah kita beroesaha benar-benar memadjoekan economie kita, memperloeas sawah ladang dan perdagangan, dja-