Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/21: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Badan halaman (untuk ditransklusikan): | Badan halaman (untuk ditransklusikan): | ||
Baris 4: | Baris 4: | ||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Soesah ? soesah apa ? kalau akoe tidak maoe djoeal kebonkoe, tidak seorang djoega nanti bisa paksa akoe mendjoeal itoe”. |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Soesah ? soesah apa ? kalau akoe tidak maoe djoeal kebonkoe, tidak seorang djoega nanti bisa paksa akoe mendjoeal itoe”. |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Paksa tentoe tidak bisa, tapi toean tanah nanti bisa tjari daja lain akan bisa poenjakan djoega ini kebon, jang toch boekan ada djadi kepoenja'anmoe”. |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Paksa tentoe tidak bisa, tapi toean tanah nanti bisa tjari daja lain akan bisa poenjakan djoega ini kebon, jang toch boekan ada djadi kepoenja'anmoe”. |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Kasimin toendokkan kepalanja |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Kasimin toendokkan kepalanja sesa’at, kemoedian menengok poela pada Doel dan dengan soeara goesar laloe berkata: |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Berkali-kali akoe soedah bilang meskipoen dengan harga bagaimana mahal djoega tidak nanti akoe djoeal ini kebon. Tidak perloe banjak omong lagi, Doel”. |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Berkali-kali akoe soedah bilang meskipoen dengan harga bagaimana mahal djoega tidak nanti akoe djoeal ini kebon. Tidak perloe banjak omong lagi, Doel”. |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Pikirlah biar betoel, Min, djangan sampai menjesal dibelakang kali. Lain hari akoe nanti datang lagi pada kaoe”. |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}„Pikirlah biar betoel, Min, djangan sampai menjesal dibelakang kali. Lain hari akoe nanti datang lagi pada kaoe”. |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Sesoedah berkata demikian, Doel laloe berdjalan pergi, tinggalkan Kasimin sendirian diitoe tempat. |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Sesoedah berkata demikian, Doel laloe berdjalan pergi, tinggalkan Kasimin sendirian diitoe tempat. |
||
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Kasimin awaskan Doel berlaloe dengan bingoeng. Roepa-roepa pikiran masoek kedalam otaknja. Apatah betoel toean tanah nanti bisa paksa dia akan djoeal itoe kebon, jang mana meskipoen betoel boekan |
{{Hanging indent inherit|1|-1}}Kasimin awaskan Doel berlaloe dengan bingoeng. Roepa-roepa pikiran masoek kedalam otaknja. Apatah betoel toean tanah nanti bisa paksa dia akan djoeal itoe kebon, jang mana meskipoen betoel boekan kepoenja’annja, tapi soedah didjandjikan oleh bapa Kasdam. |