Tiongkok: Pusaran Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 80:
 
Dalam sejarah kehidupan kebanyakan bangsa ternyata bahwa di tingkat permulaan pertumbuhannya, tempat kediamannya dipilih mereka di tepi sungai besar. Demikian di Indonesia, demikian pula di Tiongkok. Adalah tiga sungai di Tiongkok yang penting sekali ertinya bagi kehidupan bangsa Tionghoa dari abad ke abad, yakni -- kalau disebutkan mulai dari Selatan -- pertama ''[[:w:Sungai Mutiara|Sikiang]]'' yang bermuara dekat [[:w:Kanton|Kanton]], kedua ''[[:w:Sungai Panjang|Yangtsekiang]]'' yang bermuara dekat [[:w:Shanghai|Syanghai]] dan ketiga ''[[:w:Sungai Kuning|Hwangho]]'' yang sudah 10 kali berubah muaranya.
 
 
;Permukaan bumi Tiongkok
Baris 124 ⟶ 125:
 
;Binatang-binatang
 
Binatang-binatang yang ada di India dan di Siberia, ada pula di Tiongkok: harimau biasa, harimau campa, beruang, kesturi, kambing hutan, serigala, beruang, anjing, kucing, rusa yang tak bertanduk, antilopa, binturung, sejenis kancil, dlsb.
 
Burung-burungnya: bebek, angsa, pelikan, dll. unggas yang hidup di air. Yang tidak ada di negeri lain yaitu unggas matahari dan sejenis puyuh dan sejenis bulbul.<!--terjemahan?-->
 
Ikan banyak di tepi pantai, di sungai-sungai dan di danau-danau. Di sungai Yangtsekiang ada sejenis ikan senangin (''Psephurus gladius'') yang di sini saja adanya.
 
Binatang amphibie yang bisa hidup di daratan dan di air cukup banyak pula di Tiongkok, demikian juga ular, sedang serangga beratus jenis.
 
Hewan yang terpenting ialah ''kerbau'' yang dipergunakan untuk membajak sawah. Kuda Tiongkok dipergunakan untuk mengangkut beban. Babi dipelihara untuk dagingnya. Unta berpungguk dua dipakai di Gobi untuk mengangkut beban.
 
[Panda?]
 
 
;Tumbuh-tumbuhan
 
Di antara tumbuh-tumbuhan yang sifatnya seperti di Indonesia ialah ''bambu''. Bambu itu bagi bangsa Tionghoa, Jepang dll. seperti juga di Indonesia adalah suatu jenis pohon yang penting dan berguna benar bagi kehidupan penduduk. Jenis yang kerasnya dipakai untuk rasuk rumah, alat perkakas dan meja-kursi. Karena batangnya bolong dapatlah ia dibuatjadi tempat penyimpanan air, tempat minum, dan saluran air. Rebungnya dimakan sebagai sayur.
 
Padi yang terbanyak ditanam di lembah-lembah Yangtsekiang; caranya bersawah seperti di Indonesia juga. Sawah-sawah itu diberi bergalangan. Tanah-tanah itu dibajak, digaru, kemudian sesudah menjadi lumpur dan dipupuk, ditanamilah dengan benih padi. Sesudah tumbuh, sawah itu tampaknya serupa permadani hijau. Sawah itu harus terus digenangi air; kemudian dikeringkan apabila buahnya hampri masak. Sesudah padi dipotong, tanahnya itu ditanami lagi dengan tanaman lain, tanaman selingan, sama dengan di Indonesia.
 
Tanah-tanah di kiri-kanan sungai Yangtse berlereng dan diberi bertingkat-tingkat dan selain dengan padi ditanami pula dengan teh, murbei (keretau, yang tumbuh juga di Indonesia) dll. Murbei itu ditanam orang untuk membuat kertas dan untuk ulat sutera. Ulat sutera makannya daun murbei. Kepompongnya dikumpulkan orang lalu ditaruh dalam kamar. Sebelum kepompong itu ditembus, ulat-ulatnya dibinasakan dahulu dengan air panas. Supaya sutera pemalut kapompong jangan putus-putus oleh rama-rama yang keluar dari kepompong itu. Sutera Tiongkok mashur ke seluruh dunia semenjak dahulu kala.
 
Lain dari padi, diusahakan orang gandum, jelai, anfiun, kapas, ginseng, jagung, tembakau, kacang tanah, teh dan tebu. Pohon-pohon yang di hutan terutama cemara, palm (di daerah subtropis) dan di pegunungan tinggi ada tumbuhan alpina seperti di Eropah. Menurut istilah ilmu bumi, tumbuh-tumbuhan Tiongkok itu termasuk dalam ''daerah oriental'' dan ''palaeo-arctic''.
 
Sungai Yangtse untuk keadaan tumbuh-tumbuhan sama pentingnya dengan Hwangho, tapi dapat dilayari kapal jauh ke mudiknya; yang dapat dilayari 3000 km sampai ke kota Icang. Apabila salju di Tibet menjadi air dan hujan musim turun, air yang berlebih-lebih itu diatur alirnya oleh danau-danau (Tungting dan Poyang), sehingga tak timbul bencana banjir.
 
''Dari seluruh bumi Tiongkok itu, ada seperimanya yang dikerjakan oleh tani'', yaitu tanah alluvium di lembah-lembah, yang dibuat bertingkat-tingkat. Tani Tionghoa lebih suka kepada tanah rendah daripada tanah pegunungan.
 
Dari seluruh penduduk Tiongkok itu 3/4nya orang tani; yang diam di kota-kota hanya seperempatnya. Kota-kota itu padat-padat penduduknya dan kebanyakan kota yang besar-besar terletak terutama di Tiongkok Tengah dan Selatan, tempat perniagaan yang ramai. Revolusi di Tiongkok yang paling belakang dapat sokongan besar dari kaum tani yang miskin di luar kota-kota.
 
;Pegunungan dan padang pasir