Max Havelaar/Bab 1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vyasa (bicara | kontrib)
Terjemahkan alinea ke-14
Vyasa (bicara | kontrib)
Terjemahkan alinea ke-15
Baris 44:
Kesalehan saya dapat dilihat lewat cinta saya pada kebenaran. Ini, setelah keterikatan pada agama, adalah kecenderungan utama saya. Dan saya harap Anda percaya hal ini, pembaca, karena itulah alasan kenapa buku ini ditulis.
 
Kecenderungan kedua, yang sama kuatnya seperti cinta pada kebenaran, adalah cinta profesi. Saya adalah tengkulak kopi, Lauriergracht no. 37. Nah sekarang, pembaca, pada cinta saya yang tidak terpatahkan pada kebenaran dan kerja-keras dalam bidang profesi, Anda dapat berterima kasih karena halaman-halaman buku ini ditulis. Saya akan menceritakan bagaimana asal-muasalnya. Untuk sementara saya permisi dulu – saya harus ke bursa – segera saya akan mengundang Anda membaca bab kedua. Sampai ketemu!
15: Een tweede neiging, die mij even sterk als waarheidsliefde beheerscht, is de hartstocht voor mijn vak. Ik ben namelijk makelaar in koffij, Lauriergracht N° 37. Welnu, lezer, aan mijn onkreukbare liefde voor de waarheid, en aan mijn ijver voor de zaken, hebt gij te danken dat deze bladen geschreven zijn. Ik zal u vertellen hoe dit is toegegaan. Daar ik nu voor 't oogenblik afscheid van u neem – ik moet naar de beurs – noodig ik u straks op een tweede hoofdstuk. Tot weerziens dus!
 
16: Eilieve, steek het bij u...'t is een kleine moeite... het kan te-pas komen... ei zie, daar is het: een adreskaartje! Die Co ben ik, sedert de ''Meijers'' er uit zijn... de oude Last is mijn schoonvader.
 
{| class=toccolours style="margin: 0 0 0 2em; text-align: center; width: 20em;"