Dua Sajak Buat Basuki Resobowo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Harditaher (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{header | title = {{PAGENAME}} | author = Chairil Anwar | translator = | section = 1946 | previous = | next = | year = 28 Februari...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 9:
| portal = Puisi
| wikipedia =
| notes = Dari [[Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45]], [[Aku Ini Binatang Jalang]]; lihat pula [[Sajak Buat Basuki Resobowo]]
| notes = Malang, 28 Februari 1947
}}
 
I
<poem>
{{c|I}}
Adakah jauh perjalanan ini?
Cuma selenggang! — Coba kalau bisa lebih!
Baris 19:
Pada daun gugur tanya sendiri,
Dan sama lagu melembut jadi melodi!
 
Apa tinggal jadi tanda mata?
Lihat pada betina tidak lagi menengadah
Atau bayu sayu, bintang menghilang!
 
Lagi jalan ini berapa lama?
Boleh seabad... aduh sekerdip saja!
PerjalanannPerjalanan karna apa?
Tanya rumah asal yang bisu!
Keturunanku yang beku di situ!
 
Ada yang menggamit?
Ada yang kehilangan?
Ah! jawab senidrisendiri — Aku terus gelandangan....
</poem>
 
{{c|II}}
 
II
<poem>
Seperti ibu + nenekku juga
tambah tujuh keturunan yang lalu
Baris 41 ⟶ 39:
yang kata Masyumi + Muhammadiyah bersungai susu
dan bertabur bidari beribu
 
Tapi ada suara menimbang dalam diriku,
nekat mencemooh: Bisakah kiranya
Baris 49 ⟶ 46:
di situ memang ada bidari
Suaranya berat menelan seperti Nina, punya
{{gap|2emtab}}kerlingnya Jati?
</poem>
 
| notes = Malang, 28 Februari 1947
 
</poem>
 
[[Kategori:Puisi]]