Tahun Berdikari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Flix11 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 128:
”Panca Dharma”: ”persatuan bangsa harus kita gembleng … tiap-tiap tenaga pemecah persatuan harus kita berantas … pembangunan di segala lapangan harus kita teruskan … perjoangan mengembalikan Irian Barat pada khususnya, perjoangan menyapu bersih tiap-tiap sisa imperialisme-kolonilalisme pada umumnya, harus kita lanjutkan … pemilihan umum harus kita selenggarakan” .
 
'''1956''' Dalam pidatoku '''[[Berilah isiIsi kepada hidupmuHidupmu!]]''' kutegaskan:
 
”Sekali kita berani bertindak revolusioner, tetap kita harus berani bertindak revolusioner. Jangan setengah-setengah, jangan ragu-ragu, jangan mandek setengah jalan … kita adalah satu ''’fighting nation’'' yang tidak mengenal ''’journey's end’''.”
Baris 146:
'''1961''' Dalam pidatoku '''Revolusi – Sosialisme Indonesia – Pimpinan Nasional!''' '''(Resopim)''' kuketengahkan: perlunya meresapkan adilnya Amanat Penderitaan Rakyat agar meresap pula tanggungjawab terhadapnya serta mustahilnya perjoangan besar kita berhasil tanpa Tritunggal: Revolusi, Ideologi nasional progresif, dan Pimpinan nasional.
 
'''1962''' Dalam pidatoku '''[[Tahun Kemenangan!]] (Takem)''' kulancarkan: gagasan untuk memperhebat pekerjaan Front Nasional, untuk menumpas perongrongan revolusi dari dalam, dan bahwa revolusi kita itu mengalami satu “''selfpropelling growth''” – “maju atas dasar kemajuan dan mekar atas dasar kemekaran”.
 
'''1963''' Dalam pidatoku '''[[Genta Suara Revolusi Indonesia!]] (Gesuri)''' kulantunkan peringatan bahwa “tiada Revolusi kalau ia tidak menjalankan konfrontasi terus-menerus” dan “kalau ia tidak merupakan satu disiplin yang hidup”, bahwa diperlukan “puluhan ribu kader di segala lapangan”, bahwa Dekon harus dilaksanakan dan tidak boleh diselewengkan karena “Dekon adalah Manipol-nya ekonomi”, bahwa abad kita ini “abad nefo” dan saya mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan Conefo; dan akhirnya:
 
'''1964''' Dalam pidatoku yang terkenal, '''Tahun Vivere Pericoloso! (Tavip),''' kuformulasikan: '''” 6 hukum Revolusi ”,''' yaitu bahwa Revolusi harus mengambil sikap tepat terhadap kawan dan lawan, harus dijalankan dari atas dan dari bawah, bahwa destruksi dan konstruksi harus dijalankan sekaligus, bahwa tahap pertama harus dirampungkan dulu kemudian tahap kedua, babwa harus setia kepada Program Revolusi sendiri yaitu Manipol, dan bahwa harus punya sokoguru, punya pimpinan yang tepat dan kader-kader yang tepat; juga kuformulasikan '''Trisakti:'''