Cintaku
....
O, kampungku, o halamanku, o kotaku,
O, tanah tempat darahku tertumpah ....
Aku cinta, sungguh aku cinta,
Aku tak dapat mendustai diriku.
Aku coba mendustai diriku, o ibu,
Aku coba melupakan dikau ... Tapi, ah!
Aku kikis, dan kau tetap terlukis,
Aku lupakan, dan kau tetap teringat,
Ia dalam hati, oh sahabat, sebab itu dia dibawa mati.
....
- (Sunyi Puja, 1948)