Serasa pernah kukenal gunung-gunung ini
juga paras danau
Yang tepinya tak kelihatan
Sangat lajunya sekunar berkejaran

Burung-burung terbang siang hari
Air gemersik pelahan meninggalkan daunan
Ada daunan dayu serba 'kan gugur
Yang dahannya langsing melentur-lentur

Semuanya mengacu padaku
Dan sampai pada jamahan tiada berupa
Hidupnya perasaanku pagi ini
Tapi hidupku tak hidup di sini

(Etsa, 1958)