Di Tepi Desa
Nyanyian itu membersit
di antara dahan
membuntuti orang jalan
mendahului jalan pulang
Kakinya satu-satu membekas di tanah
membuat lukisan hati
serupa puisi mendesak-desak
gugur jariku satu-satu
melekat di ujung langkah
Begitu di desa asing
segenap peristiwa
melekat hening
tak mau lepas
tak mau tinggal
- (Romansa Perjalanan, 1979)