Elegia Ibu Kota
O, Bapa pemimpin
o, pemerintah
hati yang beku betapa dingin
Siang betapa panas
lelaki kami berkeringat
mengkekas dari sampah ke sampah
Malam betapa sendu
perempuan kami berlagu
berjalan dari taman ke taman
O, Bapa pemimpin
o, pemerintah
berilah kami nasi dan rumah
Karena rakyatlah maka ada pemimpin
karena rakyatlah maka ada pemerintah
tapi kami ditinggal di mana
Karena tamaklah maka pemimpin berlupa
karena tamaklah maka belati disorong ke perutnya
selagi mulutnya membusa tawa dan dusta
O, Bapa pemimpin
o, pemerintah
tersenyumlah kepada kami ramah tamah
Beri dan yakinkanlah kami akan ketetapan rencana
beri dan jaminlah kami akan kesempatan kerja
agar kami dapat berdarma dan berjasa
Bawalah kami kepada arti dan nikmatnya kemerdekaan
kedamaian tanah air yang didengung diagungkan
di mana kami tenteram beranak dan berkasihan.
1963.