Habis Gelap Terbitlah Terang/Berilah orang Djawa pendidikan!

Peringatan Radén Adjeng Kartini, jang terloekis dalam soeatoe soerat, jang berkepala:

BERILAH ORANG DJAWA PENDIDIKAN!

______

Djapara, Januari 1903.

Akan memberi soeatoe bangsa jang banjaknja 27 djoeta orang pendidikan dengan sekali djalan sadja semoeanja, itoelah soeatoe hal jang moestahil, tetapi oentoek sementara tentoelah boléh dididik dan diadjar baik-baik orang-orang bangsawan itoe dahoeloe, sehingga boléhlah mendatangkan rahmat oentoek meréka orang-orang banjaknja. Orang banjak bangsa Djawa sangat setia kepada bangsa,wann ja; apa sadja jang datang dari bangsawan itoe moedah sekali ditoeroet oléh orang banjak. Dengan hal jang demikian berapalah besar paédahnja, jang akan menjenangkan hati lagi boléh diterima oléh segala pihak, baik pihak Pemerintah, baik pihak bangsawan, baik pihak orang banjak?

Sampai sekarang jang teroetama dioesg-hakan hanjalah kesentosaan negeri sadja, dan soepaja sekalian jang mendjadi hasil negeri tetap diterima seperti jang telah d'iatoerkan! Dalam hal itoe Pemerintah dan orang bangsawan mémanglah banjak mendapat paédahnja, tetapi apakah jang didapat oléh anak-negeri sendiri-? Apakah paédahnja kepada anak-negeri orang-orang bangsawan jang dimoeliakan sekian tingginja, jang dipakai oléh Goebernemén oentoek memerintahi meréka itoe? Sampai sekarang ta' ada apa-apa, atau amat sedikit benarlah kebaikannja; tetapi terbanjaklah kedjahatan dari pada kebaikan, kalau sekiranja bangsawan itoe salah menggoenakan kekoeasaannja; hal jang sedemikian boekanlah djarang-djarang terdjadinja.

Sekalian itoe wadjib beroebah, orang-orang bangsawan wadjib mendjadi djoendjoengan anak-negeri hendaklah dengan narganja, jang akan memberi paédah jang ta' berhingga kepada anak-negeri.

Kepada keperloean itoelah Pemerintah wadjib membawa orang-orang bangsawan itoe; soepaja orang boléh mendapat keperloean jang terseboet, haroeslah orang-orang bangsawan itoe diberi pendidikan jang senonoh, jaïtoe pendidikan jang boekan sadja bersendi pada `ilmoe kepandaian, tetapi djoega

PASAR DI DJAPARA.

pendidikan jang soenggoeh membangoenkan tingkah lakoe, dan boedi pekerti jang baik.

Hal itoelah jang haroes diingat lebih doeloe, kalau hendak memberi orang Djawa pengadjaran! Ada orang jang berkata, bahwa boedi pekerti jang baik akan datang sadja sendiri, apabila orang telah ber'ilmoe dan berkepandaian.

Ta' terbilanglah tjontoh-tjontoh, jang telah menerangkan, bahwa 'ilmoe kepandaian jang tinggi itoe sekali-kali tidaklah mendjadi soeatoe pengakoean oentoek berboedi bahasa jang haloes!

Orang ta' boléh menjalahi dengan terboeroe nafsoe apabila méreka jang ber'ilmoe dan berpengetahoean tinggi itoe ber'adat kasar dan tidak berboedi pekerti, karena kebanjakan dalam hal itoe boekanlah kesalahannja sendiri, hanja salah dari pendidikannja. Orang sangat bersoesah pajah oentoek memadjoekan 'ilmoe kepandaiannja, tetapi apalah jang telah diboeat oleh meréka itoe oentoek membaiki boedi bahasa? Ta' ada apa-apa. Ketiadaan pendidikan tingkah lakoe dan boedi-pekerti, maka peladjaran jang sebagoes-bagoesnjapoen ta' sanggoeplah dapat menghasilkan boeah, jang diharap orang kepadanja.

Apalagi oentoek didoenia Boemipoetera amat perloe benar ada soeatoe sendi jang lebih baik oentoek pendidikan boedipekerti, sebab apabila sendi itoe tidak ada, biarpoen berapa djoea baiknja atoer-atoeran Pemerintah hendaknja bagi meréka itoe, nistjajalah amat sedikit akan memberi paédah atau boléhlah poela sama sekali akan mendatangkan keroegian sadja. Dan itoelah sebabnja maka orang haroes lebih dahoeloe memperbaiki sendi-sendi pendidikan boedi-pekerti oentoek Boemipoetera itoe. Bila sendi jang koekoeh telah diboeat dan dipakai, maka baroelah boléh orang mendirikan bermatjam-matjam roemah dengan sedjahtera.

Siapakah jang akan membantahi, bahwa dalam hidoep bersama-sama itoe perloe sekali memikoel soeatoe pekerdjaan jang besar oentoek pendidikan boedi-pekerti? Perempoean, ja, perempoeanlah jang lajak sekali oentoek mengerdjakan kerdja itoe; betoel tidaklah sekaliannja, tetapi amat banjak ia dapat menolong mempertinggi kedoedoekan boedi-pekerti Boemipoetera dalam hidoep bersama-sama.

'Alam sendiri telah membahagikan pekerdjaan itoe kepada perempoean. Bila ia telah mendjadi iboe, teroeslah ia mendjadi pendidik jang pertama oentoek kemanoesiaan; dalam pangkoeannjalah si anak moela-moela beladjar merasa, berpikir dan berkata; dan dalam segala hal pendidikan jang pertama-tama itoe, boekanlah pendidikan jang ta' ada berarti oentoek selama hidoep. Tangan boendalah, jang moela-moela sekali meletakkan bidji kebaikan atau bidji kedjahatan dalam hati manoesia, jang atjap kali tinggal dan toemboeh disana selama hidoepnja. Itoelah sebabnja ta' sia-sia orang berkata, bahwa kebaikan atau kedjahatan itoe telah ditjoetjoep orang bersama-sama dengan air soesoe boendanja. Bagaimanakah boenda-boenda bangsa Djawa akan dapat mendidik anak-anaknja sekarang, kalau ia sendiri tiada dididik? Ta' boléhlah kesopanan dan kepandaian bangsa Djawa akan dapat madjoe kemoeka, apabila perempoean dalam hal itoe masih tinggal dibelakang, dan tidak ada mempoenjaï kewadjiban dalam hal hidoep bersama-sama.

Boekakanlah hati dan otak perempoean bangsa Djawa, dan kalau demikian tentoelah orang akan mendapat kawan bekerdja jang tjakap oentoek mengerdjakan kerdja jang amat bagoes dan besar, jaïtoe pekerdjaan membaiki kesopanan soeatoe bangsa jang berdjoeta-djoeta banjaknja!

Berilah tanah Djawa boenda-boenda jang tjakap dan boediman, dan kalau itoe telah ada maka kesopanan dan kehormatan soeatoe bangsa lambat laoennja tentoelah akan datang sendiri!

Lebih dahoeloe didiklah dan adjarlah anak-anak perempoean orang-orang bangsawan, dan dari meréka itoe wadjiblah kesopanan itoe pergi kelak kepada anak-negeri; adjarlah anak-anak perempoean itoe sehingga dapat mendjadi boenda jang tjakap, boediman dan berpikiran jang tetap, dan tentoelah nanti dengan sekoeat-koeatnja meréka itoe akan mengembangkan kesopanan itoe kepada bangsanja. Kesopanan dan kepandaiannja itoe pastilah akan diberikannja kepada anak-anaknja; anak-anak perempoean meréka itoe tentoelah akan mendjadi iboe poela; dan anak-anaknja jang laki-laki tentoelah akan mendjaga soesah dan senang bangsa itoe. Dan lagi dengan beberapa djalan jang lain meréka itoe ja'ni, orang jang telah berboedi pekerti, dapatlah selaloe memberi soeri teladan jang bergoena oentoek pemboeka hati dan penadjamkan pikiran bangsanja dan orang sekelilingja, Sepandjang pengetahoean kami, bahwa Directeur van O. E. en N. jang sekarang, ialah seorang amtenar Pemerintah berpangkat tinggi, jang telah memperhatikan arti perempoean dalam kemadjoean bangsa Djawa, dan iapoen telah mentjoba poela hendak memadjoekan itoe.

Sajang! Pertjobaannja itoe selaloe poetoes ditengah. Hal itoe sebabnja, karena keseganan meréka sendiri, meréka jang akan mendapat kebaikan dan keoentoengan dari pekerdjaan itoe, ja, kebaikan dan keoentoengan poela oentoek sekalian bangsa Djawa. Regén-regén jang diminta akan mengeloearkan pikirannja tentang hal itoe boléh dikatakan sama rata menimbang, bahwa waktoe akan mendirikan sekolah-sekolah bagi anak-anak perempoean regén-regén dan kepala-kepala negeri jang lain, sekarang beloemlah datang.

Tetapi apakah jang kelihatan sekarang setiap hari? Regén-regén jang mengatakan waktoe itoe beloem datang, telah menimbang sendiri, bahwa waktoe itoe soedahlah datang, tetapi hanjalah oentoek anak-anak perempoeannja sadja, sebab itoelah diberinja meréka itoe pendidikan itoe. Hal itoe sebabnja ialah: Pendidikan tjara Eropah beloem lagi mendjadi soeatoe kebiasaan, lebih-lebih pada anak-anak perempoean Boemipoetera, dan dalam hal itoe masing-masing orang oentoek dirinja sendiri, dengan segala soekatjita memberi anak-anaknja pendidikan jang terbaik, lagi boléh didapatnja, tetapi tidak maoe menjoeroehkan orang lain memboeat jang sedemikian, atau mengadjak orang lain mengerdjakan itoe, karena jang teroetama ia sendiri soeka terpeladjar, dan tidak soeka melihat orang lain mendjadi terpeladjar poela.

Bila sekolah-sekolah itoe didirikan sekarang, tentoelah tiap-tiap orang dapat menjoeroeh anaknja pergi memasoeki sekolah itoe, dan meréka itoe dengan orang banjak tentoelah akan mendapat pengadjaran jang sama; pada hal ia lebih soeka, ia sendiri hendaknja mempoenjaï kepandaian itoe selama-lamanja.

Roepanja kalau demikian, benarlah perkataan jang dikatakan oléh seorang kepala negeri, jang teroetama dan terpeladjar, jaïtoe: „Orang Djawa, lebih-lebih orang bangsawannja oentoeknja sendiri soeka sekali memakan nasi, dan orang lain kalau boléh, djangan; dan oentoek orang lain nasi beras mérah soedah bagoes benar.”

Kebanjakan orang Djawa jang berpangkat tinggi jang amat dengki melihatkan orang-orang lain berdoega-doega mentjari 'ilmoe kepandaian, telah berkata: „Biarkanlah sadja orang banjak itoe tinggal bodoh, soepaja kekoeasaan selaloe tergenggam ditangan kita.”

Telah masjhoerlah soedah, bahwa kebanjakan doekoen, jang tahoe rahasianja mengobati penjakit ini atau itoe, membawa rahasianja bersama-sama kekoeboernja, sehingga kepada anak-anaknja ta' maoelah memboekakan rahasianja itoe. Perasaan-koeat, menegoehi djandji sekali-kali ta' ada didapati dalam doenia bangsa Boemipoetera; perasaan itoe wadjiblah benar ditanamkan dalam kalboe Boemipoetera, kalau ta' ada perasaan itoe moestahillah soeatoe bangsa dapat dimadjoekan.

Hendak mempoenjaï jang terbaik dan menjangka hal itoe haknja sendiri, ja'ni menoeroet sepandjang pikiran orang-orang bangsawan, itoelah telah terbit dari hatinja, jang telah beroerat berakar dengan pengertian sesat, dan demikianpoen meréka itoe selaloe memandang, bahwa orang-orang bangsawan itoe manoesia jang lebih baik, dan machloek jang lebih tinggi asalnja dari pada orang banjak, djadi karena itoelah maka orang-orang bangsawan itoe menjangkakan dirinja berhak memiliki sekalian barang jang terbagoes! Akan memoesnahkan pengertian jang niengalangi sekalian kemadjoean itoe dapatlah poela boenda-boenda itoe beroesaha dengan sebaik-baiknja. Tetapi kelakoean boenda jang bangsawan sekarang, djanganlah akan memoesnahkan pengertian itoe, melainkan selaloe dengan sengadja memandjakan anaknja, jang ketjil lagi beloem pandai berdjalan itoe dengan mengojak rahangnja, memanggil-manggil si anak itoe dengan golaran bangsawan jang baroe didapat oléh anaknja itoe!

Jang sebenar-benarnja, jang mendjadi soeatoe keperloean besar oentoek kesopanan bangsa, ialah kemadjoean perempoean bangsa Djawa! Karena itoe soeatoe kewadjiban jang pertama sekali pada Pemerintah akan meninggikan kemanoesiaan perempoean bangsa Djawa, mendidik, mengadjar dan mendjadikannja boenda jang tjakap dan boediman serta pendidik!

Sekolah-sekolah partikoelir dan sekolah-sekolah Goebernemén telah menjatakan, bahwa kepala-kepala negeri makin lama makin banjak poela mengehendaki pendidikan jang baik oentoek anak-anaknja jang perempoean.

Sekarang telah kedapatan djoega adalah beberapa regén jang menjoeroeh isterinja bersama-sama dengan anak-anaknja perempoean beladjar kèpada goeroe-goeroe perempoean bangsa Belanda. Banjaklah lagi orang toea, jang maoe menjoeroeh mengadjar anak-anaknja jang perempoean, apabila adalah tempat meréka itoe beladjar, karena tidaklah pada segala negeri ada didapati sekolah anak perempoean, dan orangpoen banjak jang enggan menjoeroeh anaknja kesekolah jang bertjampoer anak-anak laki-laki dengan anak-anak perempoean.

Ditanah Priangan telah doea tahoen lamanja terdiri seboeah sekolah partikoelir jang dibantoe oléh Pemerintah; sekolah itoe semata-mata sekolah anak-anak bangsawan, goeroenja seorang goeroe perempoean bangsa Eropah. Anak-anak laki-laki dan anak-anak perempoean pergi kesekolah itoe, tetapi berlain-lainan kelas; dan anak-anak laki-laki lebih doeloe disoeroeh poelang keroemah, sehingga anak-anak laki-laki dan anak-anak perempoean menoeroet sepandjang 'adat tiadalah dapat berdjoempa.

Djanganlah kiranja diperbintjangkan djoega lebih lama, tetapi lihatlah sekarang soeatoe kedjadian dalam doenia Boemipoetera, ja'ni sekolah oentoek anak-anak perempoean bangsawan telah ada!

Sifat-sifat sendiri, nama jang baik, kepandaian jang sedjati dari pada orang-orang jang mengadjar disekolah itoe, tentoelah akan menanggoeng kemadjoean sekolah itoe, dan Pemerintahpoen tentoelah mempoenjaï kewadjiban poela dalam sekolah itoe. Ia dapat menambah kemadjoean itoe, pertama membantoe kekoerangan dalam sekolah itoe, dan kedoea menoendjoekkan beberapa djalan dengan njata, jang ia mengindahkan kemadjoean perempoean bangsa Djawa!

Bangsa Djawa betoel seperti bangsa-bangsa jang lain djoega, beloem terpeladjar, masih berperasaan jang tadjam oentoek kebagoesan, keharoeman dan keindahan. Tjoekoepilah perasaannja itoe, tetapi beri meréka itoe barang sesoeatoe jang baik, jang sedjati dan jang tahan lama!

Ingatlah betapa halnja anak-anak, jang disoeapi orang dengan obat jang menambah keséhatan toeboeh meréka itoe. Kalau dihadapkan kepadanja pil-pil oempamanja seperti biasa sadja, tentoelah si anak itoe, biarpoen dengan toetoer kata jang manis, nasihat jang baik dan achirnja antjaman engganlah djoega akan menelan obat itoe; tetapi berilah pil itoe bergoela, dan boengkoeslah dengan kertas berpérak atau beremas-emas, dalam sepoeloeh adalah sembilan anak-anak, jang segera akan menoendjoekkan tangannja hendak meloeloer pil itoe.

Pada anak jang lebih ber'akal tentoelah ta' bergoena goela atau boengkoes jang indah oentoek menelan pil itoe, karena ia tahoe jang pil itoe akan menjemboehkan penjakitnja.

Tjontoh jang diberikan oléh almarhoem Pangéran Demak, tjontoh jang setengah abad lamanja, maoekah orang menoeroetnja, bilamana Pemerintah tidak menoendjoekkan soeatoe tanda jang njata, jang ia menghargakan perboeatan itoe? Pangéran Demak, seorang Djawa jang pertama-tama sekali memberi anak-anaknja pendidikan tjara Eropah. Empat orang anak dan doea orang tjoetjoe Pangéran jang terseboet telah dan masih mendjadi regén. Orang-orang jang pandai menimbang hal itoe, semoeanja memoedji keadaan anak-isteri regén-regén itoe.

Sebenarnjalah Pemerintah lekas mendapat kebadjikan atas perboeatan kepala negeri itoe; tetapi tentang paédahnja kemadjoean perempoean bangsa Djawa oentoek sekalian pendoedoek Boemipoetera soedahlah dinjatakan diatas tadi dengan seterang-terangnja, dan tiap-tiap orang dapatlah mema'loemi hal itoe, asal dipikirkannja baik-baik.

Sekolah-sekolah sadja ta' dapatlah memadjoekan doenia Boemipoetera, sebab itoe ahli roemahpoen wadjib poela bekerdja bersama-sama.

Lebih-lebih dari ahli roemahlah wadjib datang kekoeatan jang mendidik itoe karena bertjampoer dengan ahli roemah siang dan malam, tetapi dalam sekolah hanjalah beberapa djam sadja kami dalam sehari.

Bagaimanakah ahli roemah itoe boléh dengan berkat dapat mendidik, apabila orang jang teroetama dalam roemah, ja'ni perempoean, iboe jang ta' tjakap mendidik?

Djikalau Pemerintah sekarang menoendjoekkan jang ia dalam bermatjam-matjam hal mengindahkan bangsa Djawa, demikianpoen kemadjoean perempoean bangsa Djawa, tentoelah ia dengan sekoeat-koeatnja akan mengemoekakan hal itoe. Djalan itoe tentoelah lebih baik lagi dari pada djalan-djalan jang lain, karena hal jang seperti itoe mendjadi soeatoe adjakan jang baik. Hal itoe tentoe lebih banjak dan lebih besar mendatangkan kebadjikan dari pada kalau Pemerintah misalnja lekas memberi perintah, jang segala kepala negeri menjoeroeh anak-anaknja pergi kesekolah, dan itoelah soeatoe perintah, jang sekali-kali tidak perloe dipaksa oléh Pemerintah!

Bilamana orang-orang bangsawan mengetahoei, bahwa Pemerintah bersoeka hati, kalau anak-anak perempoean meréka itoe terpeladjar dan berboedi-pekerti, maka bangsawan itoe dalam beberapa tahoen jang pertama, tentoelah menjoeroeh sadja anak-anaknja itoe kesekolah dengan tiada mengetahoei akan paédahnja, tetapi dari gerakannja sedirilah akan terdjadi. Dan kedalam hal jang demikianlah haroes dibawa bangsawan itoe!

Ta' oesahlah dipandang dahoeloe dengan daja oepaja apa djoeapoen orang maoe menjoeroeh anak-anaknja jang perempoean pergi kesekolah. Perkara jang teroetama ialah, jang orang itoe menjoeroeh anak-anak perempoeannja pergi kesekolah!

Kepada orang-orang jang memberi pengadjaran, dipikoelkanlah soeatoe kewadjiban akan mendjadikan anak-anak perempoean, jang dipertjajakan kepada pengadjar-pengadjar itoe, menoeroet pengetahoeannja jang sebaik-baiknja dan dengan segala kekoeatannja, ja'ni perempoean jang berboedi dan terpeladjar serta insaf dalam hatinja akan kèwadjibannja dalam hidoep bersama-sama akan mendjadi iboe jang ditjintaï, pendidik jang boediman dan pandai lagi sanggoep berboeat djasa dalam segala hal bagi sesamanja manoesia, didoenia Boemipoetera, jang perloe dalam tiap-tiap hal selaloe mendapat pertolongan!

Bagi sementara orang haroeslah mendirikan lebih dahoeloe seboeah sekolah dengan tempat tinggalnja sekali, soepaja goeroe-goeroe dapat benar mendidik anak-anak itoe sebagai jang dikehendaki; tetapi sekolah itoe boléh poela hendaknja dimasoeki oléh anak-anak jang tinggal diloear.

Bahasa dalam sekolah itoe haroeslah dipakai bahasa Belanda!

Hanjalah pengetahoean dalam bahasa Eropah, dan teroetama tentoelah bahasa Belanda, jang dapat membawa bagi sementara orang berbangsa dari pendoedoek Boemipoetera kepadang kemadjoean, kepada kebébasan pikiran!

'Akal jang sebaik-baiknja oentoek mempeladjari bahasa itoe, ialah banjak berpikir dan bertjakap dalam bahasa itoe. Tetapi oléh karena itoe djanganlah poela orang mengabaikan bahasanja sendiri. Dalam hal itoe oentoek bahasanja sendiri patoetlah orang mengoesahakan dirinja dengan sebaik-baiknja.

Tjita-tjita hendak menterdjemahkan kitab-kitab Eropah kepada bahasa Djawa, jang berisi dengan pengadjaran dan pendidikan, tentoelah amat besar. Itoepoen mestilah poela dilakoekan! Tetapi itoe sekarang beloem terdjadi, dan oentoek sementara beloemlah hal itoe boléh terdjadi.

Wadjibkah orang Djawa dalam waktoe menantikan itoe akan dibiarkan sadja tinggal doengoe dan bodoh, sedang 'ilmoe kepandaian sekarang ini sangat berpaédah oentoek doenia Boemipoetera, jang mengehendaki sendi kesopanan jang bergoena oentoek mendapat keselamatan pentjaharian jang lebih baik? Saja tidak bermaksoed menjoeroeh sekalian orang Djawa beladjar bahasa Belanda; apakah paédahnja pengetahoean bahasa Belanda itoe bagi si peladang, toekang pemotong kajoe, toekang" roempoet d.l.l.? Goeroe-goeroe haroes mengadjarkan bahasa itoe hanjalah kepada meréka jang tjakap dan terang hatinja oentoek beladjar bahasa Belanda itoe. Goeroe-goeroe haroes mengadjarkan bahasa itoe dengan seterang-terangnja, dan mema'loemkan baik-baik kepada moerid-moeridnja, bahwa mempoenjaï kepandaian bahasa Belanda itoe sadja, ta' adalah artinja, dan sekali-kali tidaklah artinja meréka itoe telah mempoenjaï tertib-sopan, karena kesopanan itoe tempatnja tidaklah dalam pandai bertjakap bahasa Belanda dan tahoe sedikit 'adat-'adat Belanda, apalagi kesopanan itoe tempatnja tidaklah didalam pakaian meniroe tjara Belanda. Pengetahoean bahasa Belanda ialah koentji, jang akan memboeka goedang perbendaharaan kesopanan dan kepandaian bangsa Eropah. Dan masing-masingnja wadjiblah bekerdja, soepaja boléh mendapat harta benda jang didalam perbendaharaan itoe.

Sesoenggoehnja perloe benar banjaklah Boemipoetera jang terpeladjar hati dan otaknja, dan mengetahoei soenggoeh-soenggoeh bahasanja dan hal bangsanja sendiri, dan dalam hal itoe lagi mengetahoei bahasa Belanda dan 'ilmoe kepandaian bangsa Eropah. Meréka itoe masing-masing wadjiblah memaparkan baik-baik segala jang baroe kepada bangsanja, sehingga hal itoe boleh dapat disesoeaikan oléh meréka itoe dengan hal keadaannja!

Terdjemahkanlah waktoe itoe nanti segala kitab-kitab bangsa Eropah jang mengembirakan hati kepada bahasa Djawa, dan hadapkan kepada bangsa Djawa; lihatlah disana betapa orang banjak akan menjoekaïnja!

————

Bagi meréka jang pada waktoe ketjilnja dan waktoe moedanja tiada mendapat pendidikan tertib-sopan jang baik, dan hampir sekalian bangsa Djawa demikianlah halnja, patoetlah hal jang sangat penting itoe ditambahkan dalam pendidikan meréka itoe.

Kadang-kadang terdjadinja pendidikan itoe tidaklah dengan sengadja; boléh djadi kita bertjampoer dengan orang-orang pandai dan jang berhati moelia lagi soeka memandaikan dan mengadjari kita, dan dengan tiada setahoe kita orang mendidik kita dengan tjontoh-tjontoh jang moelia.

Soeatoe 'akal jang baik oentoek pendidikan dan jang boléh mendatangkan keselamatan, ialah: „membatja kitab-kitab." Membatja itoe soeatoe pendidik jang bagoes. Orang Djawa hampir ta' ada mempoenjaï kitab-kitab batjaan. Jang ada padanja, ialah sja'ir-sja'ir pahlawan, dan nasihat-nasihat hidoep, itoepoen ta' banjak poela orang membatjanja, karena ia ditoelis dengan tangan; diantara kitab-kitab itoe adalah poela harta poesaka, jang telah toeroen-temoeroen dari bapa kepada anaknja, poen koerang dibatja orang, karena bahasanja atjap kali kiasan dan 'ibarat sadja, ta' dapat diartikan oléh orang kebanjakan. Lagi poela orang Djawa selaloe memahamkan kebanjakan isi kitab-kitab itoe seperti apa jang tersoerat sadja, karena itoelah pengertian dan keperloean isi kitab-kitab itoe kepadanja, semoeanja atau sebagian besar mendjadi hilang.

Dalam sja'ir-sja'ir nasihat Djawa hal keadaan tidak makan dan tidak tidoer, amat dipoedji benar dan dikatakan, bahwa itoelah soeatoe djalan jang soetji dari negeri jang fana kenegeri jang baka. Banjaklah boeah pikiran didalamnja jang bagoes-bagoes kiasannja, tetapi keindahan itoe bagi orang banjak telah hilang.

Kalau meréka itoe telah poeasa, menahan lapar dan berdjaga-djaga, maka dalam pikiran meréka itoe telah sampailah maksoednja menempoeh djalan jang soetji itoe, dan dalam hal itoe boeah pikiran jang baik tadi, jang perloe di'amalkannja tiap-tiap hari, hilang lenjaplah. „Ta' makan, ta' minoem dan ta' tidoer, itoelah sangkanja maksoed hidoep!. . . . . . . . . . . .dan. . . . . . . . . . . .karena penanggoengan itoe (sabar, menahan diri dan tawakkal) sampailah meréka itoe kesoerga tempat bersenang-senang!"

Seperti keadaan itoe banjaklah lagi jang diperboeat oléh meréka itoe. Berilah orang Djawa kitab-kitab, jang tertoelis dalam bahasa jang disoekaï dan jang diketahoei oléh orang banjak, djanganlah sekali-kali tjeritera-tjeritera jang soekar, berisi kosong, tjoelas dan ta' berpaédah, tetapi hendaklah tjeritera-tjeritera jang moedah, baik dan indah, ja'ni tjeritera peri hal hidoep jang sebenar-benarnja terdjadi, sekarang dan dahoeloe, boléh djoega tjeritera-tjeritera jang diboeat-boeat, asal oedjoednja selaloe adalah oentoek pembaiki tingkah lakoe dan penambah 'ilmoe kepandaian!

Dalam berbintjang bertjengkerma seboléh-boléhnja hendaklah diberi orang Djawa makanan oentoek hati dan otaknja serta nasihat jang bergoena oentoek hkloepnja sehari-hari.

Wadjiblah diadakan kitab-kitab ketjil dan besar jang bergoena oentoek meréka jang telah balig, dan oentoek anak-anak ketjil, dan lagi soerat-soerat kabar, jang keloear tiap-tiap pekan dan tiap-tiap boelan jang berisi berdjenis-djenis hal keadaan, jang meloeaskan pemandangan, memboekakan pikiran dan mempersoetji hati. Sekali-kali soerat-soerat kabar itoe, ta' bergoena diisi dengan kabar-kabar jang biasa, seperti kebakaran, ketjoerian, pemboenoehan dan perang péna, jang hina-menghinakan dan tjela-mentjela orang. Pembatja-pembatjanja haroeslah boléh bertanja tentang segala hal, jang didjawab oléh djoeroe kabar atau pembatja-pembatja jang lain.

Seboléh-boléhnja soerat kabar itoe hendaknja oentoek memadjoekan pembatja-pembatjanja bertanding dan bertoekar pikiran dan timbangan.

Sebagai orang mendirikan sekolah-sekolah oentoek anak-anak perempoean kepala-kepala negeri, jaïtoe biarlah ketjil permoelaannja, demikianlah poela wadjibnja soerat kabar itoe didirikan. Pekerdjaan itoe tentoelah nanti moedah dengan perlahan-lahan dibesarkan, tetapi apabila orang memoelaï dengan jang besar dan kemadjoeannja ta' berapa, pastilah orang akan lekas berhati ketjoet.

Kelahiran soerat kabar „Bintang Hindia" mémanglah meriangkan hati, itoelah baroe soeatoe soerat kabar Melajoe-Belanda jang diberi bergambar-gambar, dikeloearkan ditanah Belanda dan dikemoedikan oléh soeatoe perserikatan anak moeda-moeda jang berhaloean kemadjoean, dan jang sedang bertapa mentjoekoepi pengadjarannja disekolah-sekolah tinggi disana. Meréka itoe ialah anak-anak moeda jang bertjinta dan berhati gembira oentoek tanah air dan bangsanja, jang hendak ditolongnja kelak kepadang kemadjoean! Saja berharap soepaja orang membantoe dan menjokong oesaha itoe!

Pengetahoean jang disoekaï oléh orang banjak tentang tanah Hindia dan pendoedoeknja, haroeslah dikembangkan kepada orang-orang Belanda. Dengan tjara demikian baroelah dapat orang mengenal bangsa Djawa dengan sebenar-benarnja, sehmgga karena itoe tjela dan nista dapatlah hilang hendaknja; dan pada waktoe jang akan datang tidaklah orang-orang Belanda jang terpilih-pilih sadja, tetapi orang-orang Belanda jang kebanjakanpoen hendaklah memandang orang-orang Djawa sebagai sesamanja manoesia. Bangsa Djawa itoe sekali-kali tidaklah bersalah, jang ia koerang pandai dari pada bangsa Belanda dan berkoelit hitam.

Kitab-kitab jang sedemikian, jang dikarang oentoek orang-orang Belanda tentoelah akan banjak paédahnja, baik oentoek tanah Djawa, baik oentoek tanah Belanda sendiri. Lebih besar lagi harga dan kekoeatan kitab itoe, apabila anak Djawa sendirilah jang memperkenalkan bangsa Djawa dengan tanah Belanda. karena itoelah poela teramat bagoes, jang bahasa Belanda itoe diadjarkan kepada bangsa Djawa. Orang Belanda tentoelah akan mengerti dengan sebaik-baiknja apa jang dikatakan oleh anak Djawa tadi, bilamana ia bertjakap dalam bahasa Belanda mentjeriterakan kehendak, kekoerangan dan kesengsaraannja.

Tetapi mengapakah pada waktoe orang² Belanda, telah ber'oemoer, maka kesoekaan hati meréka itoe oentoek tanah Hindia baroe dibangoenkan? Ta' dapatlah hal itoe lebih lekas diterbitkan? Sekolah-sekolah itoelah soeatoe tempat jang sebagoes-bagoesnja oentoek mengerdjakan itoe, baik sekolah di Belanda atau sekolah di Hindia. Orang haroes memakai kitab-kitab ketjil disekolah-sekolah itoe, ja'ni kitab-kitab jang mengoeraikan dengan seterang-terangnja hal keadaan tanah, bangsa dan 'adat-'adat Hindia; boekanlah kitab-kitab jang soekar, sangat terpeladjar dan tinggi, hanja kitab-kitab jang meriangkan hati, seperti kitab-kitab jang disoekaï oléh anak-anak membatjanja, dan jang berisi pengetahoean jang sedjati tentang tanah-tanah kami jang bagoes, dengan pendoedoeknja, bangsa jang berkoelit hitam dan lemah lemboet jang djaoeh diseberang laoetan itoe.

Akan memberi pengetahoean jang sedjati tentang tanah Hindia oentoek anak-anak itoe beloemlah tjoekoep, apabila orang hanja memakai kitab-kitab pembatjaan itoe sadja, meskipoen sekaliannja telah dikarangkan dengan seindah-indahnja, dan dengan pengetahoean jang seloeas-loeasnja. Tetapi wadjiblah lagi goeroe-goeroe mempoenjaï poela pengetahoean tentang tanah Hindia lebih banjak dari pada jang terseboet. Meskipoen goenanja ialah sekadar, soepaja goeroe-goeroe itoe tiadalah akan menoetoep moeloetnja, bilamana anak-anak itoe bertanja barang sesoeatoe hal, jang telah dibatjanja pada kitab-kitab batjaannja itoe.

Tiada baikkah dalam sekolah-sekolah goeroe ditambah lagi seboeah pengadjaran jang baroe, jaïtoe: pengetahoean jang baik dan landjoet tentang tanah Hindia?

O, ditanah Belanda perloe sekali ditjari segala daja oepaja, lebih-lebih oentoek anak moeda-moeda akan membangoenkan kesoekaan meréka itoe kepada tanah Hindia. Karena anak-anak jang sekarang lagi beladjar, meréka itoelah nanti, pada waktoe jang akan datang, jang akan memerintah tanah Hindia!

Jang lebih baik lagi dan pekerdjaan jang sebagoes-bagoesnja akan membangoenkan kesoekaan kepada tanah Hindia dan pendoedoeknja dinegeri Belanda, ialah dengan memperlihatkan bermatjam-matjam gambar, perkakas dan lain-lain tentang tanah Hindia dan pendoedoeknja.

Oempama: Pertoendjoekan, seperti jang kerap diboeat oléh perserikatan "Oost en West di den Haag, jaïtoe pertoendjoekan barang-barang kepandaian dan peroesahaan Boemipoetera tanah Hindia, dan kalau dapat ditoendjoekkan benar-benar bagaimana hidoep bangsa Hindia dalam doenia sendiri, oempama: diadakan roemah dengan isinja (orang Djawa sedjati) dan gamelannja; dipertoendjoekkan dalam beberapa negeri-negeri diseloeroeh tanah Belanda, dan oeang bajaran akan masoek kedalam pertoendjoekan itoe, haroeslah diminta semoerah-moerahnja, soepaja sekahan anak negeri dapat masoek melihatnja. Pertoendjoekan jang seperti itoe semoeanja dikoempoelkan dan disoeroehlah mendjalani tanah Belanda, dari seboeah negeri kenegeri jang lain.

Sangatlah mendoekatjitakan bagi tanah Hindia dan amat memberi maloe bagi tanah Belanda, jang orang-orang Belanda bodoh dan pandai rata-rata, boléhlah dikatakan sekaliannja ta' seberapa, ja, hampir ta' ada mengetahoei hal keadaan tanah Hindia.

Seboeah daja oepaja jang patoet dilakoekan oléh Pemerintah jang akan memadjoekan keselamatan pendoedoek tanah Djawa, dan jang akan mendatangkan kebaikan kepada tanah Belanda sendiri, ialah mengembangkan pengetahoean tentang Hindia kepada orang-orang Belanda, dan membangkitkan kesoekaan mereka itoe oentoek „Hindia."

Dari orang-orang Belanda boléhlah datang soeatoe kekoeasaan jang memberi berkat kepada anak Boemipoetera; masingwtmg oranf Eropah jang terpeladjar, lebih-lebih meréka itoe karena pangkatnja mestilah bertjampoer gaoel dengan orang bangsawan atau dengan orang banjak, boleh benar mendjadi pendidik dan orang jang berboeat baik oentoek orang Djawa. Karena mereka itoe dapatlah melakoekan kekoeasaannja jang baik dan memboeat kebadjikan, bilamana meréka itoe soeka memberi pertolongan kepada orang-orang sakit dan loeka.

Berapalah besarnja dan berkatnja kekoeasaan jang dapat dilakoekan oléh pegawai-pegawai negeri bangsa Belanda, jang bertjampoer dengan orang-orang besar Boemipoetera, ja'ni kepala-kepala dan orang2 bangsawan. Apakah kebaikan kekoeasaan pegawai itoe, jang sekarang boléh dilihat? Poekoel rata-rata amat sedikit, ja, terlaloe amat sedikit! Dan kepada pegawaipegawai bangsa Eropah, jang menaroeh kasihan kepada bangsa koelit hitam, jang diperintahnja, jang memandang pegawaipegawai bangsa Boemipoetera jang dibawahnja itoe, dalam segala hal boekanlah orang jang hina dan boekanlah akan menjembah-njembahnja, hanja memandang orang-orang Djawa ini sebagai sesamanja manoesia dan sahabatwjaa, selaloelah dioetjapkan terima kasih.

O, saja harap, soepaja pergaoelan pegawai Eropah dengan pegawai Boemipoetera mendjadi baik, dan pergaoelan jang baik itoe akan mendjadi soeatoe 'adat kebiasaan hendaknja, sehingga perbédaan kedoea djenis pegawai itoe tidaklah kiranja akan tinggal lama lagi!

Dinding jang mentjeraikan pegawai Eropah dan Boemipoetera, ialah „kemegahan" namanja.

Tiadakah lebih baik oentoek tanah Belanda dan oentoek tanah Hindia djikalau orang-orang Belanda, lebih-lebih pegawaipegawai jang berpangkat kepala negeri mentjahari „kemegah­an" meninggikan pangkatnja itoe dengan djalan jang lain, dari pada djalan jang ditoeroet sampai sekarang? Lama-kelamaan roepanja hati jang belas kasihan dan tabi'at jang baiklah jang lebih bagoes, ja, itoelah soeatoe djalan jang sebagoes-bagoesnja akan memperhoeboengkan tanah Djawa dengan tanah Belanda, dari pada djika orang2 Belanda, lebih-lebih pegawai-pegawai negeri, jang menerbitkan ketakoetan Boemipoetera kepada kekoeasaan tanah Belanda, ja'ni dengan meninggikan dirinja „keatas kajangan jang mahatinggi." Pegawai-pegawai Boemipoetera menghormati pegawai bangsa Eropah, seperti meréka itoe menghormati orang-orang besarnja sendiri, karena pegawai-pegawai Djawa tahoe, jang toean-toean itoe dalam hatinja soenggoeh-soenggoeh menjoekaï kehormatan itoe; tetapi meréka itoe menghormati si toean itoe sedemikian, adakah karena. kemaoean hati meréka itoe sendiri???!

Moga-moga pegawai Belanda jang sebenarnja akan meninggikan dirinja, sekali-kali ta' maoe menerima kehormatan jang tidak terbit dari hati jang soetji!

Dari perempoean bangsa Eropah boléhlah poela didapati soeatoe berkat jang besar oentoek doenia Boemipoetera.

Telah kerap kali kedjadian, jang anak-anak gadis Boemipoetera telah ada djoega berkepandaian dan pengetahoean sedikitsedikit jang dibawanja dari roemah orang toean ja. Dan tambahnja pengetahoean itoe diperoléhnja ialah dari kebaikan hati perempoean bangsa Eropah, bahwa pengetahoean itoe amat bergoena kemoedian hari oentoek doenia Boemipoetera adalah dima'loemi oléh anak-anak gadis itoe, karena meréka itoe telah mengerti poela akan kewadjibannja dalam hidoep bersama-sama.

Belas kasihan perempoean-perempoean Belanda itoe mendjadi soeatoe perboeatan, jang mendatangkan keoentoengan kepada tanah Belanda sendiri. Perempoean-perempoean itoe dalam hal itoe menanamkan tjinta dalam hati gadis-gadis Boemipoetera dan kaoem keloearganja oentoek tanah dan bangsa Belanda. Dan perempoean-perempoean itoe sendiri telah mengenali poela bangsa Djawa dengan djalan jang lebih baik. Djalan itoelah jang membimbing perempoean-perempoean Belanda dan Djawa sama-sama moelia-memoeliakan, dan sama-sama pertjaja-mempertjajaï, jang mendatangkan kebaikan besar oentoek kedoea belah pihaknja.

Amat banjaklah kebaikan ditanah Hindia, jang boléh diperboeat oléh laki-laki dan perempoean Belanda. Dengan oesaha jang baik sedikit sadja, dapatlah meréka itoe dengan moedahnja menarik hati bangsa Boemipoetera. Adalah orang jang berkata, bahwa orang Djawa ta' tahoe mengoetjapkan terima kasih. O, apabila orang mendengarkan „si koerang terima kasih" itoe mempertjakapkan tjintanja jang memiloekan hati dan kehormatannja oentoek bangsa Eropah, jang telah menjajang mengasihinja, pastilah orang itoe akan mengoebah katanja.

Orang Djawa berperasaan jang amat tadjam oentoek mera&aï keramahan dan kesajangan jang terbit dari hati jang ichlas. Orang-orang Eropah haroeslah lebih dahoeloe mendekatkan dirinja kepada orang Djawa, akan orang Djawa sendiri ta' beramlah mendekatkan dirinja dahoeloe kepada orang Belanda, kaïena ia terlampau pemaloe dan penakoet; dan lagi orang Eropah itoe boekankah wadjib mengambil hati dan kepertjajaan meréka itoe lebih dahoeloe?

Orang baroelah sampai ketempat jang dimaksoed itoe, ialah apabila orang ditanah Belanda telah mengembangkan pengetahoean tentang hal keadaan Hindia jang sedjati. Kembangkanlah pengeiahoean itoe disekolah dan diroemah kepada anak-anak dan kepada orang-orang- moeda, dan masoekkanlah kedalam hatmja, bahwa tanah Belanda itoe adalah mempoenjaï soeatoe kewadjiban boedi jang moelia kepada tanah Hindia, tanah jang bagoes, kaja dan djaoeh diseberang laoetan, ja'ni tanah, tempat Groot-Nederland mengoetjapkan terima kasih, karena ialah jang menjebabkan maka tanah Belanda telah mendjadi soeatoe keradjaan berdjadjahan jang berarti. Ditanah Belanda haroeslah orang beladjar, bertanja, dan memikirkan baik baik pertanjaan ini: „Apakah kelak djadinja tanah Belanda. kalau ta' ada lagi bertanah Hindia?"

Dan lagi jang haroes poela diadjarkan oléh tanah Belanda kepada Hindia: „Apakah djadinja nanti Hindia kalau ta' ada bertanah Belanda?"

Tentang pengadjaran anak negeri batjalah boeah pikiran Regen Ngawi[1] jang sekarang.

Tambahan lagi nistjaja adalah djasanja kalau sekiranja „rang memperhatikan dengan sebaik-baiknja hal keadaan pengadjaran, pendidikan, sekolah d.l.l. di Modjowarno dan hasil kebaikan sekolah disitoe. Mengapakah maka sekolah-sekolah jang baik seperti di Modjowarno itoe tidak didapati djoega dinegeri-negeri jang lain ditanah Djawa?

Djika sekiranja boekanlah perkara agama jang diadjarkan dalam sekolah itoe, atau tentang perkara agama orang boléh melakoekan kehendaknja, tentoe ta' adalah mara bahaja jang ditakoetkan orang dari pihak-pihak orang jang saléh dalam doenia Boemipoetera.

Kalau tidak perkara mengembangkan agama Serani, karena hal itoe menimboelkan kebentjian bagi orang-orang Djawa jang tegoeh akan agamanja, tentoelah pekerdjaan jang bagoes itoe akan mendatangkan soeatoe keberkatan oentoék tanah Djawa. Orang Djawa mempertjajaï dalam hatinja, bahwa soeatoe kehinaanlah bagi bangsanja, jang doeloe seagama dengan dia, tetapi sekarang telah moertad mendjadi orang Serani. Pekerdjaan itoe Pada pemandangan orang Islam, dosa jang sebesar-besarnja. Dan ora-ng Djawa jang telah mendjadi Serani itoepoen memandanji bangsanja, jang masih beragama Islam jang doeloe seagama dengan dia itoe, hina poela.

Menoeroet pikirannja ia telah tinggi kedoedoekannja dari pada mei éka itoe, karena ia sekarang seagama dengan orang poetih, dan menjangkakan jang kedoedoekannja telah sama tinggi dengan kedoedoekan orang poetih itoe dalam hidoep bersama-sama. Didiklah orang Djawa, adjarlah ia pandai berpikir sendiri, dan bila ia telah berpikiran jang sempoerna, biarkanlah ia sendiri memilih agama jang disoekaïnja. Biarkanlah ia dengan kepertjajaannja sendiri masoek agama Serani, seorangpoen ta adalah jang menegahkannja memboeat sedemikian. Dengan djalan jang seperti itoe, tentoelah agama Serani akan menang, dan tentoelah banjak akan didapati diantara meréka itoe orang jang toeloes hatinja, saléh dan pertjaja benar kepada agamanja. Bila orang soeka beragama seperti nénék mojang. haroeslah poela dibiarkan hal jang sedemikian!

Adjarlah orang Djawa dengan perkataan dan perboeatan apa artinja jang sebenar-benarnja boedi pekerti dan kasih sajang jang sedjati. Tidaklah dalam warna koelit orang, boekanlah pada pakaian, tidaklah pada 'adat-'adat jang didjalan-djalan, boekanlah dalam bahasa jang ditjakapkan orang, dan tidaklah poela dalam nama agama jang diimankan, terletaknja boedi pekerti jang sebenar-benarnja itoe. Boedi pekerti jang sedjati itoe tempatnja ialah dihati orang sendiri, ja'ni bertingkah lakoe dan berhati jang moelia!. . . . . . . . . . . . . . .

Itoelah jang teroetama wadjib ditanamkan dalam hati segala bangsa dari pada bermatjam-matjam agama, menjembah dan mendjoendjoeng Allah, Toehan jang esa, Toehan kita jang sebenar-benarnja.

Saja harap dengan sebesar-besar pengharapan, soepaja tanah Belanda mengirim ke Djawa hamba-hamba Allah jang sebenar-benarnja pengasih penjajang, jang boléh mendatangkan berkat oentoek bangsa Djawa!

Sekolah-sekolah ménak haroeslah ditambah lagi, seboeah di Betawi. seboeah di Semarang, dan seboeah di Soerabaja, dan lain dari pada itoe seboeah lagi sekolah jang goenanja semata-mata oentoek djaksa-djaksa, sekolah tempat anak-anak moeda beladjar oentoek pekerdjaan jang terseboet. Bahasa jang dipakai disekolah-sekolah haroeslah bahasa Belanda.[2]

Tiap-tiap tahoen selaloe lebih banjak anak-anak hendak masoek, ja, lima kali lebih banjak dari pada banjaknja anak-anak jang akan diterima oentoek sekolah ménak itoe. Djikalau telah banjak sekolah jang demikian, tentoelah pegawai-pegawai oentoek hari jang kemoedian boléh diambil dari moerid-moerid jang tammat beladjar dari sekolah-sekolah itoe. Bahwa hal itoe banjak akan mendatangkan kebaikan oentoek negeri, ta' oesahlah dioeraikan lagi. Sekarang pegawai-pegawai negeri asalnja kebanjakan ialah dari magang-magang, jang berpengadjaran, tiadalah begitoe sempoerna.

Hampir sekalian magang hanjalah menerima pengadjaran dari sekolah rendah Boemipoetera, bila tammat pengadjaran disekolah itoe, pergilah meréka itoe mendjadi „magang” kepada pegawai bangsa Eropah atau pegawai Boemipoetera, menolong menoelis atau menjalin-njalin soerat. Sesoedah bekerdja jang demikian itoe, jang lanianja sampai beberapa tahoen, kerap kali tiada bergadji, maka iapoen diangkatlah, atas poedjian kepalanja „toean pegawai", jang terseboet tadi; biasanja mendjadi djoeroetoelis, seperti pekerdjaan jang tadi djoega, hanjalah perbédaannja, ia sekarang mendapat gadji dari Goebernemén; djadi setelah bertahoen-tahoen lamanja ia bekerdja pada Goebernemén itoe, baroelah masoek hitoengan perkoempoelan pegawai-pegawai dan mempoenjaï hak-hak jang sangat diingini oléh bangsa kami jang masih seperti anak anak lakoenja, ialah: boléh memakai pajoeng dan boeah badjoe letter W! Dengan tjara jang demikianlah amat banjak orang jang telah tóea, baroe dapat naik keanak djandjang jang dibawah sekali dalam golongan pegawai-pegawai itoe.

Adakah hal jang seperti itoe memberi paédah kepada pekerdjaan? Orang jang telah toea barangkali lebih banjak penglihatan dan pendengarannja dari pada orang moeda (apakah jang dapat dilihat dan didengar orang, apabila ia selaloe ta' boléh tjampoer tangan dalam segala hal?); tetapi jang tidak dapat dibantahi kelebihan orang moeda dari pada orang toea, jaïtoe: „kesegaran." Apabila kesegaran itoe bersama-sama deingan ketjakapan, apakah jang ta' boléh diharapkan kepada orang moeda itoe? Oléh karena itoe haroeslah hendaknja didjadikan soeatoe peratoeran jang tetap, bahwa kenaikan pangkat itoe tidaklah akan ditilik dari pada 'oemoer orang, malainkan dari pada kepandaian dan ketjakapan pegawai jang akan diangkat itoe.

Peratoeran jang ditoeroet oléh Pemerintah dalam waktoe jang achir ini, tentang keangkatan pegawai-pegawai Boemipoetera jang tertinggi, jaïtoe regén-regén, sangatlah membesarkan hati.

Tiga orang moeda telah dititahkan mendjahat pangkat jang tinggi itoe; doea orang diantara meréka itoe masih terlaloe moeda dan jang seorangpoen tiadalah masoek golongan pegawai-pegawai, tetapi ia seorang jang amat boediman. Ketiganja telah tammat beladjar disekolah menengah (H.B.S.), sehingga jang seorangpoen diantaranja beladjar doeloe ditanah Belanda.

Keadaan itoe membawa kesegaran kedalam golongan pegawai-pegawai itoe, dan paédahnja jang lain. soepaja meréka itoe dalam doenia Boemipoetra boléh insaf, bahwa kebangsawanan itoe tidaklah ada artinja pada masa sekarang, sebab orang jang berbangsa itoepoen wadjiblah poela ada kepandaiannja, soepaja boléh memegang pekerdjaan jang amat tinggi itoe. Hal itoe tentoelah soeatoe asoetan oentoek orang bangsawan dan orang berpangkat tinggi, soepaja meréka itoe menjoeroeh anak-anaknja beladjar dengan sebaik-baiknja.

Lain dari pada tiga orang regén jang terseboet diatas tadi, ada lagi tiga orang regén lain, jang keloear dari sekolah menengah (H. B. S.) itoe.

Lama-kelamaan tentoelah akan diadakan soeatoe peratoeran: „Bahwa ta' seorang djoea boléh mendjadi regén, apabila ia tidak beladjar doeloe pada sekolah menengah dan tidak terpeladjar benar dan ta' tjakap betoel oentoek mendjabat pangkat itoe.

Telah termasjhoer bahwa Hindia ini amat banjak kekoerangan pertolongan oentoek orang sakit. Pegawai-pegawai dan goeroe-goeroe tentoelah boléh hendaknja sedikit membantoe kekoeiangan itoe. Pada sekolah ménak dan sekolah goeroe haroes diadakan soeatoe pengadjaran jang baroe; ja'ni: „pengadjaran keséhatan toeboeh dan bebat membebat orang loeka." O, tentoelah ta' akan banjak orang akan poelang kerahmatoe'llah lagi bilamana adalah orang jang ber'ilmoe sedikit-sedikit dalam hal keséhatan toeboeh dekat meréka itoe.

Atjap kalilah soedah terdjadi orang-orang jang loeka teroes meninggalkan doenia, karena darahnja terlatoe banjak keloear sebeloem dokter, jang datang dari tempat jang berpal-pal djaoehnja dapat memberi pertolongan kepada meréka itoe.

Adalah seorang anak jang digiling keréta api; dokter jang sedekat-dekatnja doea djam perdjalanan djaoehnja dari tempat itoe, anak itoepoen dibawa oranglah kepada dokter itoe, dan ditengah djalan matilah anak itoe, sebab darahnja selaloe mentjoetjoer keloear, karena ta' seorang djoea disana jang tahoe membebat loeka itoe.

Kepala-kepala negeri tentoelah boléh mengadjarkan pengetahoeannja tentang keséhatan toeboeh kepada kepala-kepala désa, dan dalam hal itoe tentoelah didésa désa telah ada orang jang dapat sedikit memberi pertolongan. Goeroe-goeroe wadjib mengadjarkan kepandaian keséhatan toeboeh itoe disekolah.

Di Magelang jang ada; bersekolah ménak, dan lagi 'banjak berdokter opsir, boléhlah dengan segera orang mengadjarkan pengadjaran keséhatan toeboeh dan bebat-membebat loeka kepada moerid-moerid sekolah itoe. Demikian poela di Djokja, jang bersekolah goeroe dan ada poela berdokter opsir, orangpoen dapat poela memoelaï pekerdjaan itoe.

Pada sekolah-sekolah ménak dan sekolah-sekolah goeroe haroeslah diadakan orang seboeah Chazanatoe'lkitab jang kaja seboleh-boléhnja penoeh dengan kitab-kitab bahasa Djawa, Meajoe dan Belanda, jang bersisi dengan bermatjam-matjam hal keadaan jang boléh meloeaskan pemandangan, menadjamkan pikiran dan memoeliakan perasaan hati. Goeroe-goeroe haroesah dengan sedapat-dapatnja berdaja oepaja akan menimboelkan nafsoe moerid-moerid oentoek membatja kitab2 itoe. Dan soepaja adalah hasilnja apa-apa jang dibatja itoe haroeslah kerap kali diperbintjangkan. Pertoekaran dan pergosokan pikiran bagi moerid-moerid itoe, wadjiblah dihidoepkan dengan sebaik-baik nja. Moerid-moerid haroeslah oempamanja mengadakan,.malam pertjakapan" dengan bantoean goeroe-goeroe, dan pada malam itoe diperkatakan perkara dan kedjadian jang penting-penting. Moerid-moerid itoe wadjib memikirkan hal jang akan dibitjarakannja lebih dahoeloe dan pada malam pertjakapan itoe dikeloearkannjalah pikirannja itoe. Orang djanganlah mentertawakannja, bilamana meréka itoe mengeloearkan timbangan jang gandjil-gandjil, melainkan tolonglah meréka itoe dengan kekoeatan, kehaloesan dan kesajangan kepada djalan jang benar.

Kalau orang moelaï mentertawakan, maka moeloet dan hati mereka itoe akan tertoetoeplah sadja. Orang wadjib mengadjar meréka itoe berpikir sendiri. Orang telah kerap kali berkata, bahwa goeroe-goeroe itoe adalah doea pekerdjaannja, jaïtoe: mendjadi pengadjar dan mendjadi pendidik! Sebab goeroe-goeroe itoe wadjib memikoel doea matjam pendidikan ja'ni: pendidikan pikiran dan pendidikan kesopanan!

Moerid-moerid itoe mestilah hendaknja insaf akan dirinja, bahwa mereka itoe oento bangsanja dalam hidoep bersama sama, dalam meréka itoe mendjalankan djabatannja, adalah mempoenjaï soeatoe kewadjiban boedi dalam hatinja. Demikian djoega apabila meréka itoe telah keloear dari sekolah, hendak lah perasaan persaudaraan antara moerid-moerid selaloe hidoep. Dan soepaja hal itoe boléh terdjadi moerid-moerid jang lama dan jang masih disekolah, baiklah mengeloearkan sehelai soerat kabar jang dikemoedikan oleh goeroe-goeroenja dan dibantoe oléh moerid-moerid jang terpandai. Soerat kabar itoe, baiklah dikarangkan dalam bahasa Belanda, goenanja pertama-tama akan memeliharakan bahasa Belanda masing-masing dan soepaja boléh dibatja djoega oléh orang-orang Belanda tentang pendapatan dan perasaan moerid-moerid jang telah tammat beladjar dalam pekerdjaannja. Hal itoe wadjib dipertjakapkan dan didjawab oléh goeroe-goeroe dengan moerid-moeridnja. Demikianlah selaloe diperboeat bertoeroet-toeroet.

Amatlah bagoesnja peratoeran jang diadakan oleh Pemerintah telah doea tahoen lamanja, jang maksoednja akan memper loeas pemandangan goeroe-goeroe bangsa Boemipoetera. Tiap tiap tahoen dalam boelan poeasa disoeroehlah beberapa orang goeroe dengan ongkos Goebernemén pergi tamasja melihat-lihat salah soeatoe dari ketiga iboe negeri di Djawa. Mereka itoe wadjib memboeat seboeah karangan tentang penglihatan dan perdjalanannja itoe, karangan itoe sebaik-baiknja ditoelis dalam bahasa Belanda.

Apabila kesopanan dan kepandaian dalam doenia Boemipoetera bertambah-tambah madjoe, pastilah amat bergoena sekali orang memboekakan bermatjam-matjam pekerdjaan jang baroe oentoek anak-anak orang bangsawan.

Lagi poela baiklah diingatkan disini, bahwa pekerdjaan mendjadi pegawai kepala-kepala negeri tiadalah amat disoekai oleh anak moeda-moeda, jang telah dan jang sedang beladjar disekolah-sekolah menengah. Hal itoe sebabnja ialah karena kebébasan jang dirasaïnja semasa dalam sekolah itoe, ja'ni kebébasan dalam bekerdja dan dalam berpikir, jang telah mendjadi darah daging kepadanja, didalam djabatan kepala-kepala negeri bangsa Boemipoetera itoe, boléh dikatakan tidaklah sekali-kali diindahkan, dan dalam hal itoe ta' dapatlah meréka itoe akan menjesoeaikan dirinja dengan tiada berhati doeka dalam men djalankan pekerdjaan itoe.

Pekerdjaan klerk jang menoempoelkan dan memboenoeh pikiran, ja'ni pekerdjaan jang roepanja semata-mata mestilah mendjadi djabatan permoelaan dalam hidoep pegawai-pegawai Boemipoetera itoe, pekerdjaan itoepoen tidaklah lagi menerbit kan kesoekaan bagi anak-anak moeda jang baroe keloear dari sekolah menengah. Keadaan didapatnja dalam pekerdjaan, djikalau ia mendjadi pegawai Boemipoetera jang rendah itoe, per bédaannja dengan waktoenja jang bébas masa ia disekolah menengah itoe sebagai boemi dengan langit. Ia haroes menjimpan sekalian pengetahoean jang dipeladjarinja dalam lima tahoen dengan radjin, oesaha dan soesah pajah itoe dalam seboeah almari ketjil, sebab oentoek hidoepnja dan pekerdjaan klerk itoe ta' goenalah ia mempoenjai pengetahoean jang sebanjak itoe.

Berapalah banjaknja tjita-tjita jang dikoeboerkannja dengan keloeh jang dalam, tatkala ia mentjeloepkan pénanja pertama-tama kali dalam berpangkat klerk itoe!

Kadang-kadang adalah poela terdjadi, bahwa diantara kawan kawannja, anak-anak Eropah disekolah menengah itoe, kemoedian harinja dalam hidoep bersama-sama mendjadi kepalanja; dan kepada kepalanja itoe haroeslah djoega ia djongkok men dekatinja dan menghormatinja, sebagai seorang anak bangsa wan atau seseorang dari pada kaoem keloearganja jang tertoea, jang soenggoeh-soenggoeh berhak menerima kehormatan itoe dari padanja.

Anak-anak moeda bangsa Boemipoetera jang berhati maoe dan tjakap, seboléh-boléhnja hendaklah diberi kesempatan pergi beladjar kesekolah-sekolah tinggi ditanah Eropah oentoek melandjoetkan pengetahoean meréka itoe.

Meester-meester kehakiman bangsa Boemipoetera boléh benar mendatangkan kebadjikan jang besar oentoek negerinja. Bilamana telah tammatlah pengadjaran meréka itoe disekolah

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

27

tinggi, soeroehlah meréka itoe melandjoetkan pengetahoeannja dinegeri tempat toempah darahnja masing-masing, didalam doenia bangsanja, jang berbahasa bahasanja sendiri. Soeroehlah ia mempeladjari oendang-oendang 'adat bangsa Boemipoetera. Meréka itoe tentoe dapat menjatakan dan melahirkan barang sesoeatoe jang bergoena oentoek Pemerintah dan oentoek negerinja.

Karena mereka itoe anak-anak bangsa Boemipoetera, nistjaja dapatlah meréka itoe masoek kemana-mana dan mengaroengi doenia hidoep bangsa Boemipoetera lahir dan batin dengan sedalam-dalamnja. Meréka itoe kemana-mana boléh datang, biarpoen ketempat jang sekali-kali ta' dapat didatangi dan dimasoeki oléh orang-orang Eropah. Dan tiap-tiap hal keadaan jang sangat dibatinkan oléh anak negeri kepada bangsa asing, boléhlah dima'loemi oléh meréka itoe, karena ia sebangsa dan senegeri.

Djikalau mereka itoe mendjadi presidén Landraad, bertambahlah poela paédahnja. Karena meréka itoe ta' goena memakai djoeroe bahasa, meréka itoe sendiri dapat dengan segera bersoäl djawab dengan orang jang terda'wa; anak-anak negeri itoe kebanjakan hanjalah bertjakap sematjam bahasa sadja, jaïtoe bahasanja sendiri. Ma'loemlah betapa halnja djikalau dalam sidang peng'adilan itoe orang wadjib memakai bahasa anak negeri, jaïtoe: bahasa Djawa, atau bahasa Madoera, atau bahasa Soenda! Apakah sebabnja maka presidén-presidén Landraad soeka sekali bekerdja dengan djaksa-djaksa jang pandai berbahasa Belanda? Ialah karena presidén-presidén itoe amat moedah bertjakap dalam bahasa Belanda, bahasanja sendiri. Tetapi tidaklah sekalian djaksa pandai bertoetoer bahasa Belanda!

Dokter-dokter bangsa Boemipoetera jang telah beladjar di Eropah dapatlah poela banjak memboeat kebadjikan jang ber harga oentoek tanah airnja. Kebaikan dan paédah kalau anak negeri sendiri mendjadi dokter itoe, tentoelah akan bertambah terang dimata kita sendiri, lebih-lebih apabila meréka itoe perloe mendjalankan sesoeatoe pemeriksaan dalam hidoep bersama sama bangsa Boemipoetera, atau mengerdjakan djabatan meréka itoe jang bertali dengan Boemipoetera. Dokter-dokter Boemipoetera jang telah beladjar di Eropah, jang berpengeta hoean perkara obat-obatan lebih dalam dari pada dokter-dokter Djawa itoe, tentoelah lebih banjak boléh mendatangkan kebadjikan; sebab dokter-dokter Boemipoetera jang beladjar di Eropah itoe tahoe benar-benar bahasanja dan kerdjanja. Dan lagi mereka itoepoen dengan seterang-terangnja boléh poela mempeladjari obat-obatan Boemipoetera, jang baik dan tidak diboeat-boeat sadja, soepaja obat-obatan itoe boléh poelà diatoerkan sebagai obat-obatan orang Eropah dan dibawa kedoeanja pengetahoean Eropah; kalau tidak diperboeat sedemikian, tiadalah akan diindahkan oléh bangsa Eropah!

Boemipoetera amat banjak mempergoenakan obat-obatan jang moedah-moedah dan jang tiada berbahaja, jang betoel-betoel adalah memberi berkat. Apabila seorang Boemipoetera oempamanja menerangkan kepada seorang dokter, bahwa obat sakit mata jang berkat jang dipakai oléh Boemipoetera, jaïtoe darah lintah dan darah ikan paling, nistjajalah dokter itoe akan mentertawakan orang itoe. Tetapi itoelah soeatoe keadaan jang sebenarnja, dan banjaklah lagi hal-hal lain jang seperti itoe. Air njioer dan pisang batoe masing-masing obat jang amat moedjarrab.

Hal itoe moedahlah dima'loemi, penjakit-penjakit dalam soeatoe negeri diobatilah dengan obat-obatan jang ada dalam negeri itoe sendiri. Didalam obat-obatan jang banjak itoe mémanglah banjak poela jang bohong dan diboeat-boeat orang sadja, tetapi keadaan itoe tiadalah mendjadi tanda, bahwa diantara obat-obatan itoe ta' adalah poela jang sebenar benarnja obat jang berkat.

Bagi orang-orang Eropah jang kena penjakit peroet memoelas-moelas, ,.dijsentrie" namanja, ta' dapat diobati oléh doktor-doktor Eropah jang pandai-pandai, tetapi setelah meréka itoe memakan obat Boemipoeterá jang semoedah-moedahnja, dengan segera semboehlah meréka itoe dari sakitnja.

Beloem selang beberapa lamanja jang laloe, adalah seorang dokter Eropah jang terbilang pandai telah mengatakan kepoetoesan pemeriksaannja tentang penjakit kerongkongan jang berbahaja sekali pada seorang anak gadis Boemipoetera. Katanja penjakit anak gadis itoe akan bertambah-tambah bahajanja dan didalam témpoh doea pekan anak itoe mestilah akan meninggalkan doenia. Boenda anak itoe sangat berdoekatjita mendengarkan kepoetoesan dokter itoe, pergilah memintakan obat anaknja kepada doekoen kampoeng; obat itoepoen diperoléhnjalah. Anak gadis itoe sampai sekarang masih hidoep dengan sehat dan segar, penjakitnja hilanglah sama sekali, dan soearanja timboellah seperti semoela. Apabila dokter-dokter Eropah mengetahoei apa-apa obat jang telah dimakan anak gadis itoe, tentoelah meréka itoe sekalian dengan sedih hati akan mengangkat bahoe. Obat itoe, jaïtoe: rama-rama ketjil jang ditangkap orang disawah, ditelannja hidoep-hidoep dengan pisang mas. Obat bangsa jang biadab!-apakah salahnja? dari doekoen kampoeng adalah ia mendapat pertolongan, tetapi dari dokter jang pandai, tidak.

Dokter-dokter Djawa mémanglah boléh membebarkan bermatjam-matjam hal keadaan jang seperti itoe, tetapi tiadalah dilakoekannja. Takoetkah meréka itoe barangkali akan ditertawakan oléh dokter-dokter Eropah? Tetapi djikalau sekiranja dokter-dokter Boemipoetera itoe telah sama dalam pengetahoeannja dengan dokter-dokter Eropah, tentoelah méreka itoe boléh berani membebarkan dan mempertahankan barang soeatoenja, jang telah dilihatnja dan dima'loeminja dengan sebaik-baiknja.

Demikian lagi diantara Boemipoetera tentoelah boléh didapati djoega meréka jang baik dan tjakap oentoek mendjadi insinjoer-insinjoer dan toean-toean rimba, jang kela banjak dapat memberi paédah, baik bagi Goebernemén baik bagi anak negeri!

Sekarang teranglah hendaknja, bahwa djikalau negeri Belanda memberi Boemipoetera tanah Djawa laki-laki dan perempoean kesempatan oentoek memperoléh bermatjam-matjam 'ilmoe kepandaian, jang akan memadjoekan ketadjaman otak dan kemoeliaan hati jang akan membawa bangsanja kepadang keselamatan, — itoelah kelak jang akan mendjadi „mahkota" dan „kehormatan" bagi negeri Belanda!



————

  1. Regén itoe Radén Mas Toemenggoeng Oetoyo, sekarang Regén Djapara dan lid Volksraad di Betawi, dan seorang dari saudara-saudara Kartini, Radén Mas Toemenggoeng Ario Sosro Boesono, jang menggantikannja mendjadi Regén Ngawi. Penjalin.
  2. Kehendak itoe kebanjakan telah makboel. Sedjak itoe telah tiga boeah didirikan sekolah-sekolah ménak jang baroe, jaïtoe: di Serang, Madioen dan Blitar (Djawa Barat, Djawa Tengah dan Djawa Timoer). Di Betawi telah didirikan poela seboeah sekolah hakim oentoek Boemipoetera. Moerid-moerid dalam sekolah-sekolah itoe beladjar dalam bahasa Belanda. Penjalin.