Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri I.pdf/54

Halaman ini tervalidasi

tua wihara.

Ketua wihara itu lalu memerintahkan seorang Hwee Sio muda untuk menundjukkan pada Lo Tie Djim sebuah kamar untuk tempat tidurnja.

Lo Tie Djim begitu masuk kamar, segera naik keatas balai terus tidur.

Para Hwee Sio muda jang melihat Lo Tie Djim tidur merasa tidak senang, semua mengolok-olok dan marah² ;

“ Hai, orang baru ini belum saatnja untuk tidur, kau hurus beladjar membatja kitab sutji dulu, hajo bangun “

Lo Tie Djim ; “ Djangan berisik, aku mau tidur, Hajo pergi “

Para Hwee Sio muda mendjadi marah, mereka ber-ramai2 menghadap Tiangloo dan lapor akan apa jang mereka alami.

Siauw Hian salah seorang teetju melapor :,,

  Suhu. orang baru itu sangat galak dan kasar,
  sore² telah naik kerandjang dan tidur.
  Kami sekalian menjuruhnja bangun dan beladjar Liamking,
tetapi ia membentak dengan suara jang amat kasar....."

Tiangloo : " Murid2ku sekalian, biarlah Lo Tie Djim
  beristirahat dan tidur. Ketahuilah.
  dia adalah seorang baru disini.
  Kalau kita bersikap ramah dan welas asih,
  berarti kita mengadjarnja tentang kebadjikan,
  biarlah ia tidur sebab dia datang dari tempat
  jang djauh, dan disini lambat laun ia akan
  mendjadi baik. Marilah murid²ku kita Liamking !'

Tiangloo itu segera memeramkan matanja untuk konsen-

47