Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri I.pdf/70

Halaman ini tervalidasi

endjata jang ia pesan 5 hari jang lalu ditukang besi.

Tiba disana terus mengambil pedang dan tongkatnja, setelah membajar lunas berangkatlah Lo Tie Djim melalui djalan ketjil djalan jang djarang dilalui oleh orang², sebab pikir Lo Tie Djim, djalan jang ketjil inilah jang aman. . . . . . . . .

Para Hwee sio muda dikelenteng Buntju amat girang, atas ke pergian Lo Tie Djim bahwa mereka bernjanji2 dan ber-ramai2 membersihkan ruang bekas untuk tidur Lo Tie Djim.

Pintu2 jang rusak diperbaiki, tembok2 jang gugur dibetulkan, bahkan semua ruangan dikapur dan ditjat dengan warna kuning

Tengah harinja mereka berpesta dengan riang gembira..

Kembali pada Lo Tie Djim jang melalui djalan ketjil untuk kekota Tongking.

Ber-hari² Lo Tie Dim berdjalan, bila malam berhenti untuk beristirahat, dan pagi hari sampai sore terus berdjalan. . . . .

Tidak pernah Lo Tie Djim lupa dengan kegemarannja setiap memasuki rumah makan atau kedai dalam perdjalanan, selalu minum arak se-puas²nja

Beberapa hari kemudian sampailah Lo Tie Djim kesebuah padang jang luas, pada saat itu hari amat terik, sehingga sangat sedikit orang jang berlalu-lalang. Karena kepanasan Lo Tie Djim bingung untuk mentjari tempat berteduh, namun disini tidak ada sebuah rumahpun.

Setelah lari ketempat sebuah bukit, terlihatlah didepan padang jang luas ini ada sebuah dusun, maka tjepat^2 ia turun dan melandjutkan perdjalananja.

Tiba disebuah dusun ketjil. Lo Tie Diim mendjadi agak beran Ratusan penduduk sedang sibuk beramai ramai, ada jang membawa ajam, beras, dsb. . . -

Karena herannja Lo Tie Djim ingin sekali menge-

62