Siaw Pa Ong ; “
Pangtjuya, sungguh tidak kuduga semula bahwa Lauw Thay Kong telah menggunakan siasat jang demikian.
Ia telah menjembunjikan anak gadisnja dan menggunakan seorang paderi tinggi besar untuk memukulku
Aku tidak berdaja dan tidak mampu melawan paderi itu sebab tenaganja amat kuat dan bugeenja tinggi.“
Pangtju amat marah mendengar apa yang telah dialami saudaranja.
Ia berteriak memberikan perintah kepada para Liawloo untuk mempersiapkan kudanja. Demikian Pangtju atau ketua gunung Thoo Hwa San itu turun gunung dengan diikuti ratusan Liawloo unutk melabrak Lo Tie Djim.
Tiba digunung Lauw Thay Kong hari telah hampir dagi, namun digedung Lauw Thay Kong masih kelihatan banjak orang jang sedang ber-tjakap², dan penerangan dari lampu² masih djuga terang benderang.
Ketua gunung Thoo Hwa San segera lontjat turun dari kudanja ia berkaok dengan suara njaring:
“ Hei mana si Hwee Sio gemuk? Hajo keluar! Toayamu datang untuk memberikan hadiah dikepalamu jang botak!”
Lo Tie Djim menjaut pedang dan tongkat besinja, dengan langkah sigap. TIba di halaman luar segera Lo Tie Djim berseru:
„Aku disini, hei bangsat djangan banjak
11