Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri II.pdf/20

Halaman ini tervalidasi

Lo Tie Djim berdiri setelah memberikan penghormatannja ia lalu berkata :

„Sebenarnja kita tidak perlu bertempur hanja untuk urusan² jang ketjil. Bukankah kita sebagai laki² sedjati ? Seorang Hoohan bertjita² luhur untuk berdjoang demi kebahagiaan rakjat dan membasmi penguasa negeri Song jang telah terang²an berchianat terhadap bangsa dan negerinja. Semua mata rakjat sudah melihat, betapa mereka tega mendjual negerinja pada bangsa kuntjir Boantjiu.

Nah, saudara Tjiu Thong hendaknja kau mentjari djodoh dengan gadis jang sepakat denganmu, putri Lauw Wan Gwee adalah putri satu²nja, pikirkanlah hal ini baik².“

Demikian Lo Tie Djim menjadarkan kepada Tjiu Thong, akan urusan negara jang lebih penting daripada urusan pribadi.

Tjiu Thong berdiri memberi salam penghormatan kepada Lo Tie Djim dan Lauw Thay Kong.

Kemudian dengan agak malu ia memulai pembitjaraannja :

Maafkan akan apa jang telah kulakukan terhadap keluarga Lauw. Sebenarnja perbuatanku ini adalah emosi se-mata².

Aku mengira Lauw Wan Gwee sebagai orang jang kaja raja, kekajaannja ini diperoleh dari pemerasan terhadap rakjat.

Maka tanpa menjelidiki dengan djelas, aku telah bertindak setjara sembrono, perbuatanku untuk memperistri putrinja, dan memaksa uatuk berderma hanjalah untuk me-

16