Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri II.pdf/23

Halaman ini tervalidasi

bersudjut kehadirat Thian, untuk ber-sama² bersumpah, sedjak saat itu mendjadi saudara angkat, Bahagia sama dirasakan, derita sama ditanggung . . . . . .

Telah setengah bulan Lo Tie Djim tinggal digunung Thoo Hwa San, pada suatu hari ia menemui Li Tiong dan Tjiu Thong untuk mengutarakan isi hatinja.

Lo Tie Djim :

Lie Looheng dan saudaraku Tjiu Thong bukannja aku segan tinggal bersamamu, namun sebenarnja aku mempunjai kewadjiban jang berat untuk menolong Liem Lauwtee di kota Tongknia. Maka aku minta pamit untuk hari ini berangkat ke Tongkhia, alamatku untuk tinggal dikota Tongkhia, adalah kelenteng Tay Siang Kok Sie. Aku mengharap kelak hendaknja kita bisa bergabung mendjadi satu untuk meneruskan perdjuangan mengusir pemerintah pendjadjah.

Mendengar apa jang diutarakan oleh Lo Tie Djim, terpaksa Lie liong dan Tjiu ― Thong meluluskannja

Pada saat itu ada seorang Lauw Loo jang datang melapor ;

Pangtjuya, dikaki gunung ada seorang saudagar muda sedang naik kuda seorang diri. Dipunggung kudanja tergantung sebuah Pauw: ok jang besar. teetju dapat pastikan, bungkusan itu pasti harta karun jang besar.

Lie Tiong dan jiu Thong tertawa terbahak2 karena girangnja, Kata Lie Tiong :

„Adikku Tjiu Thong kau turunlah un-

19