ngambilnja sendiri!”
Tanpa menunggu djawaban lagi, langsung menudju kedapur. Disana nampaklah sebuah pantji besar jang sedang dipanasi diatas sebuah anglo besar. Lo Tie Djim membuka tutupnja, isi dalam pantji itu adalah bubur daging.
Karena tidak ada sendoknja, terpaksa Lo Tie Djim menghirup dengan mulutnja.
4-5 orang Hwee Sio tua itu mengedjar kedapur, tetapi sudah terlambat, sebab Lo Tie Djim telah memakan bubur kuah itu dengan lahapnja. Para Hwee Sio tua itu mengeluh dan tak dapat berbuat apa².
Tiba² masuklah seorang Biokong dan menghampiri Lo Tie Djim.
Para Hwee sio itu lalu berkata kepapa Lo Tie Djim:
“Inilah Oei Thian Yok Tjha Sitombak bertjagak mengarungi langit, bernama Khiu Too Djin alias Siauw It.”
Belum habis kata² Hwee sio tua itu, tiba² muntjul lagi seorang jang berwadjah agak hitam, badannja kekar dan tinggi besar.
Hwee Sio itu lalu memperkenalkan lagi pada Lo Tie Djim:
“Inilah Sing Thiat Hoo, si Lengan besi namanja Tjhui Too Sing.”
Kedua orang² gagah jang disebutkan oleh Hwee sio itu hanja memandang kearah Lo Tie Djim sedjenak, kemudian lonjat keluar
26