Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri II.pdf/53

Halaman ini tervalidasi

rena geli

”Memang W.C. kami ditempatkan dibelakang supaja jang bersembahjang tidak terganggu bau busuk ... haha ... haha...„

Lo Tie Djim pun ikut tertawa ter-gelak2 ... Setelah tiba dikamarnja Lo Tie Djim lalu melemparkan Pauwhoknja. Katanya :

„Hiantit, kau boleh tinggalkan aku, aku amat lelah dan akan tidur dulu. Nanti malam biar aku tahan melek mandjaga kebun sajur²an ini“

Siauw teetju „Baik, baik, selamat mengaso paman.“

Siauw Teetju lapor kepada Tianglooo Tay Siang Kok Sie, semuanja merasa puas, mereka pertjaja sekali ini maling tjilik itu akan menemukan batunja.

Benar djuga apa jang d tjeritakan oleh Siauw teetju dan Tiangloo Tay Siang Kok Sie. Penduduk sekitar kelenteng ini tatkala mengetahui bahwa datang seorang baru jang mendjaga kebun sajur sajurab. Mereka lalu berunding.

Ketua pantjalongok ini jang kesatu bernama To Sam, djulukannja siauw Tie atau Sitikus ketjil. Orngnja bertubuh ketjil, pandek dan djorok Jang kedua bernama Lie-Shu Ay, djulukannja Tok Tjoa atau ular berbisa. Tubuhnja tinggi kurus seperti galah. 2 pemimpin mengumpulkan anak buahnja untuk mengadakan gangguan pada pendjaga ke-

49