Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

pedang ini pada orang2 jang berlalu lalang di dimuka rumah Liem Tjiong.

Kawannja itu meng-angguk2kan kepalanja, sesaat ia mengangkat mukanja dan bertanja ;

”Berapakah harga pedang pusaka ini ?“ Liok Giam tersenjum geli 'katanja :

Hampir aku kelupaan untuk memberikanja Tawarkan dengan harga jang setinggi-tingginja, jakni 1000 tail. Dengan demikian orang2 jang berlalu lalang sepandjang djalan itu pasti atjuh tak atjuh, sebab harganja terlalu tinggi. Tetapi hal ini djustru akan menarik perhatian Liem Tjiong jang gemar akan sendjata2 pusaka, ia pasti keluar dan menawar pedang ini. Nah djalankan taktik ini !

Aku permisi pulang selamat bertugas. Liok Giam memasrahkan pedang itu pada kawannja dan bergegas pulang

Pada hari itu djalan ketjil dimuka rumah Liem Tjiong seperti hari2 biasanja' ramai sekali de ngan orang2 berdjalan ber-iring2an menudju kepasar Mereka berdjalan seperti iring2an semut, ada pedagang, peladjar sekolah pegawai ketjil pendjual sajur2an, obat2. dll

Sebab memang djalan ketjil didepan rumah Liem Tiong ini adalah sebuah djalan hidup dikota Tongking

Saat itu Liem Tjiong belum berangkat bertugas sebagai keamanan² kota, ia sedang makan pagi dan asuk ber-tjakap² dengan Liem Hudjin, istrina jang tjantik djelita. Keluarga jang baru ini nampak amat rukun dan baha

15