Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/59

Halaman ini tervalidasi

„Ja, memang sebenarnjalah, bahwasanja pasang dan surut itu tidak menantikan manusia Waktu terus berlalu, dan dialam maya ini tidak ada sesuatupun jang kekal dan abadi, semuanja serba berubah dan berganti, sebagaimana air sungai jang selalu mengalir, sang baju selalu bertiup ......

Demikian pula kehidupan manusia, selalu berubah-ubah, kadang2 bahagia, tetapi ada kalanja pula berduka dan menderita........ Udjar sang Khongiju :

„ Djit, djit sin. . . . Hari hari serba baharu ......

Rombongan Liem Tjiong, Siek Pa dan Tang Kiauw itu, terus berdjalan kaki Maкlum pada djaman itu, orang2 jang didjatuhi hukuman buang, tidak pernah dinaikkan, kendaraan harus ditempuhnja dengan berdjalan kaki. Walaupun djaraknja itu beratus Km djauhnja

Mereka berdjalan pada pagi hari sampai petang, dan malam harinja menijari penginapan untuk beristirahat, untuk keesokkan harinja melandjutkan pe djalanannja pula.

Ber-hari² mereka djalan, tanpa mengenal lelah, sebab kola Tihing Tjniu Too harus ditempuhnia dalam waktu 10 hari. Bila tidak maka petugas pengawalan itu akan mendapatkan hukuman rangket.

Tetapi kali ini 2 pengawal itu tidak chawatir akan terlambatnji sang waktu, karena mereka kali ini bertugas setjara istimewa Mika djalannja seenaknja sadja, bila mendjumpai

55