” Hajo, Liem Kauw Thao, tambah lagi. Besuk kita tidak bisa seperti sekarang ini. Jang kita temui sepandjang djalan hanjalah pepohonan, batu2 terdjal dan babi² hutan jang ganas, ular2 berbisa, sesekali harimau. Maka kita harus menghimpun tenaga malam ini setjukupnja. Hahabaaa.... ha....”
Sedang mereka asjik dengan makan minum, masuklah A Tong jang memberitahukan bahwa air jang dimasak telah mendidih.
“ Toaya, airnja telah medidih, apakah kami bawa sekali kadalam kamar mandi ?
“ Ja, ja, kami segera bergilir untuk mandi.”
Siek Pa lalu memberi kode pada Tang Kiauw dan Tang Kiauw pun segera melolon lagi arak pada Liem Tjiong supaja lupa diri Karena Liem Tjiong terlalu banjak meneguk arak maka lama kelamaan ia mendja di mabuk, wadjahnja mendjadi merah membara. matanja kabur dan mulailah ia menjanji dan ber-kata² tak karuan
Melihat jang diintjer telah tak sadar akan dirinja, segera Siek På dan Tang Kiauw membawanja kedalam kamar mandi.
— „Liem Kauw Thao kau boleh mandi malam hari ini dengan air hangat sebab besok sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mandi seperti hari ini.“
Tubuh Liem Tjiong lalu dipaksa dan didorong masuk kedalam ember besar jang be-
58